KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) memaparkan beberapa target dan strategi perusahaan pada 2022 secara ringkas pada acara Public Expose (PubEx), Rabu (8/6/2022).
Target dan strategi yang dipaparkan itu, seperti penerapan strategi berkelanjutan, inovasi, dan transformasi digital yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja ANJ.
Pertama, ANJ menargetkan pertumbuhan volume produksi crude palm oil (CPO) rata-rata sebesar 8 persen per tahun selama lima tahun mendatang.
Produksi minyak sawit dari kebun inti ditargetkan akan meningkat sekitar 10 persen sampai 13 persen pada 2022.
Baca juga: Ironi Negeri Produsen Minyak Sawit Terbesar yang Sulit Dapat Minyak Goreng...
ANJ juga menetapkan target environment, social, governance (ESG) dengan strategi pencapaian diintegrasikan bersama strategi bisnis.
Salah satu bagian dari strategi ANJ untuk mencapai target ESG adalah menerapkan pupuk organik yang berasal dari kompos.
Kedua, ANJ menargetkan untuk mencapai net zero emissions pada 2030 dengan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30 persen dibandingkan 2015.
Ketiga, ANJ juga menargetkan efisiensi penggunaan air dengan penurunan sebesar 5 persen per tahun.
Baca juga: Petani Kelapa Sawit Bisa Transaksi Tandan Buah Segar lewat Aplikasi
Efisiensi tersebut ditargetkan hingga mencapai penggunaan satu ton air untuk setiap ton tandan buah segar (TBS) yang diolah, ketertelusuran hingga 100 persen, membantu perolehan sertifikasi keberlanjutan untuk para pemasok, serta proteksi hutan dan area gambut.
Direktur Utama (Dirut) ANJ Lucas Kurniawan mengatakan, pada 2022 pihaknya akan melanjutkan program-program ESG untuk mendukung strategi pertumbuhan ANJ di masa depan.
“Kami juga mengembangkan inovasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak negatif pada produktivitas sektor perkebunan dan pertanian,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (6/6/2022).
Lucas meyakini bahwa strategi and inovasi yang diterapkan ANJ saat ini dapat memitigasi dampak dari risiko tersebut.
Baca juga: 5 Strategi Utama ANJ untuk Mitigasi Dampak Perubahan Iklim
Upaya ANJ dalam mengintegrasikan strategi bisnis dengan aspek ESG sendiri telah mengantarkan ANJ mendapatkan dua penghargaan.
Dua penghargaan tersebut didapat pada “Penghargaan Emisi Korporasi 2022” yang diselenggarakan Majalah Investor dan Bumi Global Karbon pada akhir April 2022.
Pada kelompok emiten non-perbankan, ANJ mendapat predikat “Green Elite” untuk penurunan emisi korporasi dan predikat “Platinum Plus” terkait transparansi perhitungan emisi.
Pada kuartal pertama 2022, dua anak perusahaan ANJ menyerahkan premi penjualan minyak sawit berkelanjutan kepada para petani binaannya.
Dua anak perusahaan ANJ itu adalah PT Kayung Agro Lestari (KAL) dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM).
PT KAL telah menyerahkan premi senilai Rp 480 juta kepada Koperasi Laman Mayang Sentosa (LMS) yang menaungi 624 petani plasma yang berada di Ketapang.
Sementara itu, PT SMM membagikan premi hasil penjualan minyak sawit bersertifikasi senilai Rp 157 juta kepada lima koperasi yang berada di Pulau Belitung. Hal ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dalam pengelolaan berkelanjutan yang diterapkan oleh para petani.
Baca juga: Jokowi: Ironis, Indonesia Produsen Minyak Sawit Terbesar di Dunia, tapi Sulit Dapat Minyak Goreng
Pada kesempatan tersebut, Lucas Kurniawan memaparkan bahwa laba bersih ANJ pada kuartal pertama 2022 meningkat 261,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021, yaitu sebesar 11 juta Dollar AS.
"Keberhasilan ANJ di kuartal pertama 2022 didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO dan palm kernel (PK), masing-masing sebesar 53,7 persen dan 79,4 persen.
Keberhasilan tersebut, lanjut dia, berkat kontribusi penjualan CPO dan PK sebesar 99 persen terhadap total pendapatan perusahaan, atau sebesar 74,8 juta Dollar AS.
Nilai pendapatan tersebut meningkat dibandingkan dengan 58,2 juta Dollar AS atau 99,2 persen dari jumlah pendapatan ANJ di kuartal pertama 2021.
Baca juga: Komitmen ANJ Hadapi Isu Lingkungan, dari Perubahan Iklim hingga Energi Terbarukan
Lucas menambahkan bahwa peningkatan pendapatan ANJ juga didukung oleh penjualan tepung sagu serta edamame segar dan beku yang masing-masing meningkat sebesar 78 persen dan 175 persen.
“Penjualan tepung sagu berkontribusi sebesar 378.000 Dollar AS dari total pendapatan di kuartal pertama 2022,” ujarnya.
Angka tersebut, lanjut Lucas, meningkat dari 212.000 Dollar AS dibandingkan periode yang sama pada 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan volume penjualan.
Sementara itu, pendapatan penjualan edamame sebesar 203.000 Dollar AS, meningkat 175 persen dibandingkan periode sama pada 2021 yang hanya dari 73.000 Dollar AS.
Baca juga: Lewat Semangat Kartini, ANJ Dukung Kemandirian Perempuan Masa Kini
“Peningkatan tersebut disebabkan oleh lebih tingginya volume dan harga penjualan edamame segar dan beku,” jelas Lucas.
Pada kesempatan itu, ANJ mengungkapkan akan mengalokasikan 25 persen dari laba bersih 2021 atau 10 juta Dollar AS sebagai dividen.
Setiap pemegang satu saham ANJ akan mendapat dividen Rp 43 per lembar saham. Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2021, Rabu.
Selain menetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada Jumat (31/12/2021), RUPS juga menetapkan dan menyetujui pengangkatan kembali Naga Waskita sebagai Direktur ANJ.
Untuk diketahui, masa jabatan Naga Waskita sebagai Direktur ANJ telah berakhir pada saat penutupan RUPS Tahunan.