KOMPAS.com – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) terus menunjukkan komitmennya dalam melakukan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan.
Hal itu dilakukan dengan mengutamakan pengembangan lingkungan yang bertanggung jawab dan mendukung program pemerintah yang berkelanjutan.
Wakil Direktur Utama ANJ Geetha Govindan mengatakan, pihaknya telah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan lantaran memperoleh sertifikasi minyak sawit berkelanjutan.
Sertifikasi tersebut dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Paling anyar, dua anak usaha ANJ, yakni PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) mendapatkan sertifikasi dari RSPO sebagai bentuk pemenuhan persyaratan terhadap sawit berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Baca juga: Grup ANJ Raih Dua Proper Emas dari KLHK
Penilaian sertifikasi tersebut dilakukan lembaga terakreditasi RSPO, yakni PT Mutuagung Lestari. Sertifikat atas pemenuhan prinsip dan kriteria RSPO itu dikeluarkan Kamis (23/12/2021) dan berlaku selama lima tahun.
Geetha mengatakan, umumnya minyak sawit bersertifikasi RSPO ANJ menggunakan metode mass balance.
“Namun, saat ini mill (pabrik pengolahan) PMP yang menggunakan metode identity reserved (IP) sebagai model rantai pasok di mana seluruh tandan buah segar (TBS) tersertifikasi 100 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Adapun, ruang lingkup dari sertifikasi RSPO ini adalah satu unit pabrik kelapa sawit PMP dan empat perkebunan yang dikelola PMP dan PPM.
Dua perkebunan yang dikelola PMP, yakni kebun Kasuari dengan total area seluas 4,629.41 hektar (ha) dan kebun Cenderawasih seluas 6,670.95 ha dengan total 11,300.36 ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma) terletak di distrik Aifat Selatan dan Kais, Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan.
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Desa Kuala Tolak, ANJ Beri Pembinaan Tata Kelola Madu Kelulut
Sementara itu, perkebunan yang dikelola PPM, yaitu kebun Gaina seluas 2,769.44 ha Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, serta kebun Metamani seluas 6,298.12 ha dengan total 9,067.56 ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma) yang terletak di Distrik Metemani, Kabupaten Sorong Selatan.
Pada 2020 dan 2021, PPM telah menghasilkan TBS masing-masing sebanyak 23.964 metrik ton (MT) dan 42.452 MT, sedangkan PMP telah menghasilkan TBS masing-masing sebanyak 40.620 MT dan 62.938 MT.
Selain itu, minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit yang telah dihasilkan pada 2021 adalah 22.152 MT dan 1.080 MT. Hasil tersebut meningkat dari 2020 dengan jumlah masing-masing sebesar 8.879 MT dan 363 MT.
Untuk diketahui , ANJ telah menjadi anggota RSPO sejak Februari 2007 dan sertifikasi untuk mill PMP dan PPM sebagai pemasok menjadi anak usaha kelapa sawit ke-5 dari ANJ yang disertifikasi RSPO.
Untuk sertifikasi ISPO, Grup ANJ telah mendapatkan sertifikat untuk keempat anak perusahaannya, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS) dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), PT Austindo Nusantara Jaya Agri Binanga (ANJA), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL).
Baca juga: ANJ Dorong Masyarakat Produksi Pembasmi Hama dan Disinfektan Ramah Lingkungan
Sementara itu, sertifikasi ISPO untuk PMP saat ini masih dalam proses untuk penyerahan sertifikasi hasil dari audit.
Geetha menyebutkan, dalam kegiatan operasional ANJ, pihaknya senantiasa mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Komitmen kami terhadap keberlanjutan melampaui kepatuhan terhadap peraturan. Kami memiliki target untuk mensertifikasi semua program plasma dan kemitraan di bawah naungan perkebunan kami paling lambat pada akhir tahun 2025,” katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya berkomitmen terhadap dimensi baru sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan, dengan memperluas jangkauan sertifikasi ke para petani mandiri yang memasok TBS ke perusahaan kami.
“ANJ mendorong dan memfasilitasi petani mandiri untuk juga dapat memperoleh sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan,” tambahnya.
Baca juga: Kebijakan Pro-Perempuan ANJ: Kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Pekerja Perempuan
Dia menegaskan, kemitraan perusahaan dan petani menjadi salah satu jawaban untuk menekan deforestasi dan memastikan pengelolaan ramah lingkungan berstandar internasional petani kelapa sawit di Indonesia.
Sebagai perusahaan kelapa sawit, komitmen keberlanjutan ANJ juga berlaku bagi seluruh pemasok yang melibatkan sejumlah pihak eksternal. Sebagian besar di antaranya merupakan petani dan koperasi swadaya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas organisasi, ANJ mendukung pembentukan koperasi agar para petani mampu meningkatkan kapasitas manajemen dan keuangan.
Selain itu, ANJ memberikan pelatihan mengenai pengelolaan perkebunan terbaik yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, legalitas, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta aspek keberlanjutan lainnya.
Sebagai bagian dari misi perusahaan untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dalam agribisnis, ANJ juga berinvestasi pada petani kecil untuk memastikan mereka dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO serta persyaratan ketertelusuran.
Baca juga: Komitmen Implementasikan ESG, ANJ Raih Penghargaan Disclosure Rating Leadership A
Sebagai contoh, hingga akhir Desember 2021, dua anak perusahaan ANJ, yakni PT Kayung Agro Lestari (KAL) dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) telah melakukan pembinaan kepada lebih dari 1.700 petani plasma dan kemitraan dengan luas lahan lebih dari 3.000 ha.
Selain itu, sampai dengan akhir 2021, tujuh mitra koperasi petani kelapa sawit Grup ANJ telah menjadi petani bersertifikat RSPO.