KOMPAS.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) melalui anak usahanya PT Kayung Agro Lestari (KAL) berupaya memberikan pembinaan tata kelola produk lokal madu Kelulut atau madu propolis di Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Resident Director PT Kayung Agro Lestari (KAL) Jerileva Purba mengatakan, pembinaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, terutama di Desa Kuala Tolak.
“Dengan produk lokal unggulan madu Kelulut, maka dapat meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) pada penilaian Indeks Kemajuan Ekonomi (IKE),” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/11/2021).
Selain itu, lanjut Jerileva, pembinaan tersebut dilakukan pihaknya untuk turut serta menjaga kelestarian hutan pinggir sungai Desa Kuala Tolak sebagai sumber pakan lebah Kelulut.
Baca juga: Budidaya Lebah di Hutan Lindung Belitung Timur Hasilkan 4 Ton Madu Kelulut Per Bulan
Sejak dimulai pembentukan kelompok pada Juni 2021, ia mengklaim, saat ini terdapat 12 orang anggota yang dibina pengelolaan madu madu Kelulut.
“Selama pembinaan itu, telah dua kali menghasilkan panen pada akhir Agustus dan awal November dengan total sebanyak 5 liter (l). Madu Kelulut dijual oleh masyarakat seharga Rp 150.000 per 250 mililiter (ml),” jelas Jerileva.
Untuk diketahui, Kelulut memiliki nama lain Trigona atau Trigona sp. yang merupakan lebah tanpa sengat.
Namun, dari sekian banyak jenis lebah Kelulut, ada beberapa yang memang penghasil madu cukup produktif. Salah satunya adalah jenis Kelulut Heterotrigona itama yang dibudidayakan masyarakat Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, Kalbar.
Baca juga: Kisah Petani Madu Kelulut dan Sulitnya Mendapatkan Madu Pahit (2)
Dengan bantuan pembinaan KAL di Kabupaten Ketapang, masyarakat Desa Kuala Tolak dapat menghailkan madu kelulut sebagai produk lokal yang mampu membantu tingkatkan perekonomian.
Pengelolaan madu Kelulut merupakan salah satu inisiatif ANJ dalam menciptakan peluang ekonomi lewat program pengembangan masyarakat.
Seperti diketahui, menurut Bank Dunia, Indonesia telah menurunkan tingkat kemiskinan lebih dari setengahnya dibandingkan dengan periode tahun 1999 hingga 2020.
Untuk mengurangi tingkat kemiskinan, ANJ berupaya meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah tempat operasi sebagai salah satu misi bisnis.
Baca juga: Kemendag: Ekspor-Impor Bisa Menjadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2022
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar lewat pengelolaan madu Kelulut, ANJ juga mengembangkan inovasi pertanian ramah lingkungan melalui program Tani Mandiri.
Pengembangan program Tani Mandiri dilakukan oleh salah satu anak perusahaan ANJ, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) yang berlokasi di Binanga, Sumatera Utara (Sumut).
Program tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan para petani Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak.
Program Tani Mandiri muncul atas dasar keresahan masyarakat binaan Desa Tobing Jae, Kecamatan Huristak terhadap serangan hama tikus, burung pipit dan serangga yang telah mengakibatkan kegagalan panen mencapai 60 persen pada 2017.
Baca juga: Kisah Para Petani di Ngawi Jadi Penembak Hama Tikus, 1 Orang Bisa Dapat 100 Ekor
Selain itu, pengendalian hama masih menggunakan bahan kimia yang dapat merugikan lingkungan sekitar. Hal ini juga dipengaruhi adanya kelompok tani (poktan) yang memiliki potensi untuk dikembangankan melalui budi daya padi dengan pengendalian hama terpadu.
General Manager ANJA Taupan S. Sibarani mengatakan, tujuan dari program Tani Mandiri adalah menciptakan pertanian ramah lingkungan dan areal percontohan pertanian sawah terpadu di Desa Tobing Jae.
Selain itu, Tani Mandiri juga menghasilkan beberapa manfaat bagi para petani, seperti pemanfaatan predator alami burung hantu sebagai pembasmi hama tikus di persawahan dikenal dengan program gupon kendali hama tikus dengan burung hantu (Kehati Burhan).
Gupon Kehati Burhan dibangun sebagai tempat berlindung bagi serangga predator dengan menanam tanaman turnera subulata untuk bertahan melalui pergantian musim, serta menyediakan habitat untuk inang atau mangsa alternative.
Baca juga: Ribuan Burung Pipit Mendadak Mati hingga Ikan Berlompatan di Pinggir Pantai, Ada Apa?
Selain itu, pembinaan juga telah menghasilkan inovasi teknologi sederhana pengusir burung pipit dikenal dengan program alat pengusir burung pipit (Pembibit).
“Perusahaan sudah menerapkan best management practice dengan penggunaan burung hantu atau Tyto Alba,” jelas Taupan.
Tak hanya itu, sebut dia, pihaknya juga telah memanfaatkan beneficial plant seperti turnera, dan penggunaan antigonon sebagai musuh alami ulat pemakan daun yang terbukti mampu mengurangi penggunaan pestisida.
Atas dasar inilah, lanjut Taupan, inovasi yang dilakukan di kebun bisa diinformasikan kepada masyarakat, khususnya petani padi, melalui program Tani Mandiri.
“Kami berharap program ini bisa berjalan dengan baik dan mampu dirasakan manfaatnya oleh petani binaan,” imbuhnya.
Baca juga: Berkat RJIT, Produktivitas Pertanian Poktan di Padang Pariaman Ini Melonjak
Saat ini, terdapat dua poktan yang terlibat aktif sebagai binaan, yaitu Poktan Sinar Jaya 1 dan Poktan Sinar Jaya 2 dengan total petani sebanyak 46 orang.
Sejak dimulainya pembinaan, program itu telah berhasil memanfaatkan limbah pertanian jerami padi sebesar 7.924 kilogram (kg) dan tandan buah kosong (TBK) sebesar 6.751 kg sebagai media tanam turnera subulata.
“Sudah ada sebanyak 6.000 bibit tanaman turnera subulata yang tertanam dengan menggunakan media tanam tersebut,” ucap Taupan.
Tak hanya itu, lanjut dia, telah dipasang pula lima gupon dengan total 10 burung hantu sebagai predator alami pembasmi serangan tikus, dan juga telah terpasang dua bah teknologi sederhana pengusir burung pipit.
Baca juga: 5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Burung Hantu
Pada kesempatan yang sama, Head of Community Involvement and Development (CID) ANJ Arianto Wibowo mengatakan, tujuan pembangunan berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi panduan ANJ dalam menjalankan inisiatif keberlanjutan perusahaan.
Inisiatif yang dimaksud salah satunya adalah untuk menciptakan peluang ekonomi serta berkontribusi positif bagi masyarakat melalui kegiatan yang bermanfaat secara sosial dan lingkungan.
Arianto meyakini pertumbuhan berkelanjutan untuk kemakmuran berarti membangun kemitraan dan peluang dengan masyarakat setempat.
“Program kemitraan kami bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan usaha, serta membangun ketahanan sosial dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Lewat Koperasi, ANJ Dukung Ketahanan Ekonomi Masyarakat Papua Barat
Keterlibatan masyarakat setempat yang terbuka dan transparan, lanjut Arianto, membentuk penilaian pemangku kepentingan atas kinerja kami sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.