KOMPAS.com – Direktur Utama (Dirut) PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk Lucas Kurniawan mengatakan, pihaknya optimistis akan menutup tahun 2021 dengan pertumbuhan serta laba yang jauh lebih baik dan besar dibandingkan pertumbuhan hingga September 2021.
“Harga minyak kelapa sawit ( CPO) (saat ini) sangat baik. Sebab, per Jumat (19/11/2021), harga CPO di Dumai telah mencapai 1.050 dollar Amerika Serikat (AS),” tutur Lucas, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (23/11/2021).
Sebelumnya, ANJ melaporkan bahwa produksi tandan buah segar (TBS) mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang sepuluh bulan pertama tahun 2021. Kenaikan pertumbuhan ini mencapai 10,4 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2020.
Berdasarkan data hingga Minggu (31/10/2021), produksi TBS ANJ mencapai 717.569 per metric ton ( MT) atau naik 11,5 persen dibandingkan produksi TBS pada periode sama tahun lalu.
Baca juga: ANJ Catatkan Laba Bersih 26,0 Juta Dollar AS pada Kuartal III-2021
Sedangkan produksi CPO dan inti sawit (PK) juga mengalami kenaikan, masing-masing 10,4 persen dan 7,7 persen menjadi 222.611 MT dan 43.409 MT.
Adapun total luas lahan tertanam ANJ hingga Minggu (31/10/2021) mencapai 50.219 hektare (ha) dengan luas lahan yang menghasilkan sebesar 40.799 ha.
Sementara itu, pendapatan ANJ hingga September 2021 meningkat 61,3 persen menjadi 190,9 juta dollar AS jika dibandingkan periode sama tahun lalu dengan jumlah 118,4 juta dollar AS.
Hal itu utamanya disebabkan dari kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata (HJR) CPO dan PK.
Baca juga: Kebijakan Pro-Perempuan ANJ: Kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Pekerja Perempuan
HRJ CPO sendiri meningkat jika dibandingkan tahun lalu dengan angka sebesar 581 dollar AS per MT per 31 Desember 2020. Sedangkan HJR CPO per 30 September 2021 mencapai 752 dollar AS per MT atau naik sebesar 29,4 persen.
Menurut Lucas, capaian kinerja positif ANJ pada 2021 merupakan hasil integrasi strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan strategis bisnis.
Integrasi strategi tersebut dilakukan salah satunya melalui peningkatan produktivitas dengan penerapan pupuk dan kompos serta teknologi fertigasi.
Baca juga: Komitmen Implementasikan ESG, ANJ Raih Penghargaan Disclosure Rating Leadership A
“Inisiatif ini mampu mengurangi pelepasan (emisi) gas rumah kaca (GRK) melalui pengendalian penggunaan pupuk nonorganik dan sekaligus memberikan asupan nutrisi yang baik bagi tanaman,” jelasnya.
Lucas memaparkan bahwa inisiatif itu membantu ANJ mengendalikan biaya pupuk yang saat ini mengalami peningkatan harga cukup tinggi akibat tingginya permintaan dari seluruh dunia.
Selain lewat pupuk, sebut dia, ANJ juga menjalankan strategi usaha lewat program peremajaan kembali yang telah dijalankan sejak 2015.
“ANJ percaya bahwa integrasi strategi usaha dan ESG akan menjadi katalis positif dalam proyeksi pertumbuhan ke depan,” harapnya.
Untuk mengukur capaian penerapan ESG, ANJ telah menerima penilaian ESG Risk Rating yang dilakukan Sustainalytics dengan nilai 26,1 atau medium risk.
Dengan nilai tersebut, ANJ menempati peringkat ketiga dari 92 perusahaan agrikultur global dan peringkat 81 dari 587 perusahaan industri makanan global yang melakukan pemeringkatan ESG Risk Rating melalui Sustainalytics.
Sustainalytics adalah lembaga independen terkemuka dunia yang bergerak dalam pemeringkatan, penelitian ESG, serta tata kelola perusahaan.
Baca juga: Upaya ANJ Lindungi Keanekaragaman Hayati Indonesia
ESG Risk Rating mengukur paparan perusahaan terhadap risiko ESG material yang spesifik pada industri dan mengukur seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.
Semakin rendah nilai pemeringkatan ESG Risk Rating, akan semakin baik pula perusahaan dalam mengelola risiko terkait ESG.
Di samping itu, untuk mengukur transparansi keberlanjutan dan penerapan ESG, ANJ berpartisipasi dalam penilaian Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT) 2021 yang dilakukan Zoological Society of London (ZSL).
Dalam penilaian SPOTT terbaru yang dirilis pada 19 November 2021, ANJ memperoleh nilai 82,9 persen dan berada pada peringkat 12 dari 100 produsen, pengolah, dan pedagang minyak sawit yang dinilai SPOTT.
Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, ANJ Jalankan Program PAUD dan TK di Papua Barat
Penilaian tersebut meningkat sebesar 14,7 persen jika dibandingkan dengan nilai tahun lalu yang berada pada angka 68,1 persen.
SPOTT sendiri dirancang untuk mengukur transparansi perusahaan dalam pengungkapan publik atas praktik terbaik dan komitmen keberlanjutan perusahaan.
Tak sampai di situ saja, ANJ juga berhasil meraih predikat Platinum Rank dan Commendation for Four Consecutive Year Participation dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (Asrrat) 2021.
Asrrat adalah penilaian kesesuaian sebuah laporan keberlanjutan berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI).
Lucas menjelaskan, pencapaian rating di Sustainalytics, SPOTT, dan penghargaan ESG yang diterima ANJ merupakan apresiasi bagi komitmen dan inisiatif keberlanjutan yang dikembangkan secara konsisten oleh seluruh insan dan unit usaha ANJ.
Baca juga: Kebijakan Keberlanjutan ANJ: ”Road to Net Zero”
“(Hal ini) selaras dengan nilai-nilai pengembangan yang bertanggung jawab yang kami yakini. Kami tetap teguh untuk senantiasa melakukan terobosan dalam mencapai ambisi keberlanjutan kami,” ujar Lucas.