KOMPAS.com – PT Austindo Jaya Nusantara (ANJ) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 26,0 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga 2021.
Laba tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.857 persen dari laporan kuartal ketiga 2020, yakni 1,4 juta dollar AS.
Per 30 September 2021, ANJ berhasil mengakhiri kuartal ketiga dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 645.299 MT atau naik sebesar 13,5 persen dibandingkan produksi pada periode sama tahun lalu.
Kemudian, produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil ( CPO) dan inti sawit atau palm kernel (PK) juga mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 12,3 persen (200.661 MT) dan 9,5 persen (39.146 MT) per kuartal ketiga 2021.
Baca juga: Kebijakan Pro-Perempuan ANJ: Kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Pekerja Perempuan
Selain itu, ANJ juga sukses mencatat kenaikan volume penjualan CPO dan PK, masing-masing sebesar 204.372 MT dan 39.871 MT. Jika dibuat persentase, angka untuk masing-masing volume adalah 11,2 persen dan 11,6 persen.
Bahkan, sepanjang tahun 2021, ANJ berhasil mencatat kenaikan harga jual rata-rata (HJR) CPO sebesar 752 dollar AS per MT atau lebih tinggi 34,0 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya sebesar 561 dollar AS per MT.
Sementara itu, HJR untuk PK adalah 479 dollar AS per MT atau lebih tinggi 61,4 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Wakil Direktur Utama ANJ Lucas Kurniawan menerangkan, pihaknya berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 61,3 persen. Sehingga jika ditotal, pendapatan yang diterima sebesar 190,9 dollar AS hingga kuartal ketiga 2021.
Baca juga: Upaya ANJ Lindungi Keanekaragaman Hayati Indonesia
Menurutnya, peningkatan produktivitas merupakan hasil dari penerapan strategi jangka panjang yang telah dijalankan perusahaan sejak tahun 2014.
“Terdiri dari peremajaan kembali (replanting) dan program peningkatan produktivitas yang terintegrasi dengan inisiatif keberlanjutan (ESG), terutama penggunaan kompos untuk memasok nutrisi organik ke tanaman kelapa sawit,” terang dia melalui keterangan pers resmi, dikutip Kompas.com, Jumat (29/10/2021).
Semua itu, tambah dia, dilakukan seraya mempertahankan tingkat kelembapan tanah dan inovasi untuk meningkatkan proses penyerbukan.
Sebagai perusahaan dengan visi agribisnis kelas dunia yang mengutamakan kualitas kehidupan manusia dan alam, ANJ menganggap keterbukaan kinerja ESG sebagai hal yang penting.
Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, ANJ Jalankan Program PAUD dan TK di Papua Barat
Komtimen ANJ untuk melakukan pengembangan bertanggung jawab kembali mendapatkan pengakuan dalam berbagai ajang penghargaan.
Salah satunya adalah Golden Champion Corporate Social Responsibility Program untuk kategori kelompok perusahaan publik dan The Best Award for Volunteering Program.
Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA).
Penghargaan lain, termasuk Emisi Korporasi 2021 dan ESG Disclosure Awards 2021 atas capaian baik dalam upaya menekan penggunaan emisi karbon guna menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Lucas menjelaskan, saat ini ANJ bahkan telah menjadi anggota United Nations Global Impact dan berpartisipasi dalam isu-isu global terkait ESG.
Baca juga: Kebijakan Keberlanjutan ANJ: ”Road to Net Zero”
“Kami juga terlibat dalam program Climate Ambition Accelerator. Target kami untuk mencapai nol karbon bersih pada tahun 2030. Ini dapat dicapai dengan mengelola kawasan konservasi kami dan terus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di seluruh perkebunan kelapa sawit kami,” papar Lucas.