KOMPAS.com – Head of Community Involvement and Development (CID) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) Arianto Wibowo mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, terutama di Papua Barat.
Hal ini, kata dia, sekaligus bertujuan agar masyarakat mendapatkan manfaat dari transformasi menuju ekonomi yang lebih modern.
Untuk mewujudkannya, ANJ telah memiliki berbagai inisiatif melalui proyek responsible development (RD) atau pengembangan bertanggung jawab, dan program pelibatan serta pengembangan masyarakat,
“Salah satu contoh proyek RD kami adalah pembentukan dan pembinaan koperasi. Saat ini, kami sudah melakukan pembinaan kepada lebih dari 40 koperasi di semua wilayah operasi ANJ di seluruh penjuru Indonesia," ujar Arianto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Targetkan Cetak 500 Koperasi Modern pada 2024
Arianto menyatakan, keberadaan beberapa program koperasi merupakan bukti keseriusan ANJ dalam mengembangkan proyek-proyek bertanggung jawab di Papua Barat.
Salah satunya adalah Koperasi Simpan, yang dibentuk untuk memberikan kemudahan masyarakat terkait hal perbankan.
“Pasalnya, perbankan di wilayah tersebut terletak sangat jauh dan sulit diakses oleh masyarakat di dekat perkebunan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM),” ujar Arianto.
Bahkan, sebut dia, lokasi bank terdekat berjarak lebih dari 90 kilometer (km) dengan kondisi jalan yang buruk dan biaya transportasi bisa mencapai Rp 2,5 juta sekali jalan.
Baca juga: Wapres Minta Kemenkominfo Pastikan Wilayah Papua-Papua Barat Terlayani Program Tol Langit
Guna menghindari biaya tinggi, masyarakat cenderung menggunakan jasa perantara untuk membawa uang mereka ke bank. Hal ini sangat berisiko karena pernah terjadi kasus pencurian yang dilakukan pihak perantara.
Melihat permasalahan yang cukup signifikan tersebut, ANJ mencetuskan gagasan untuk mendirikan Koperasi Simpan.
“Koperasi Simpan menyediakan akses layanan perbankan yang aman, murah, dan cepat kepada karyawan dan masyarakat setempat,” ujar Arianto.
Selama setahun terakhir, ia mengaku, Koperasi Simpan tumbuh secara eksponensial. Terbukti, layanan transfer meningkat lebih dari tiga kali lipat dengan total dana transfer tahunan diatas Rp 27 miliar.
Baca juga: Kemenkop UKM Dorong Koperasi Simpan Pinjam Bentuk Holding, Apa Manfaatnya?
Sementara itu, pada 2020, koperasi berhasil mengumpulkan modal yang memadai untuk membuka toko serba ada (toserba). Toko ini menyediakan barang-barang dengan harga terjangkau.
Toserba Koperasi Simpan mulai beroperasi pada Mei 2020 Mei 2020 dan September di PMP.
“Koperasi Simpan bukan hanya menyediakan layanan keuangan yang diperlukan, tetapi juga menyediakan barang-barang rumah tangga dengan harga terjangkau bagi karyawan, masyarakat, dan kontraktor,” imbuh Arianto.
Selain Koperasi Simpan, ia menjelaskan, Koperasi Transportasi juga menjadi kisah sukses lain di Papua Barat.
Baca juga: Pemerintah Minta Koperasi Simpan Pinjam Lakukan Diversifikasi Usaha, Ini Tujuannya
Koperasi Transportasi merupakan pengangkut tandan buah segar (TBS) yang telah menghasilkan pendapatan cukup tinggi untuk menopang biaya sekolah dan beasiswa bagi pelajar.
“Dengan hasil tersebut, program ini semakin menunjukkan nilai koperasi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian,” ujar Arianto.
Ia menambahkan, Koperasi Transportasi dibentuk pada 2019 untuk tiga komunitas di PPM dan PMP di Papua Barat.
Koperasi Transportasi dimulai dengan lima truk untuk mengangkut tandan buah segar, pupuk, dan bahan bangunan.
Adapun tujuannya untuk memberikan layanan transportasi kepada perusahaan serta menjadi peluang mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Tambang dan Kebun Punahkan Mata Pencaharian Warga Adat Kalimantan
“Koperasi ini dibangun dengan prinsip memberdayakan masyarakat melalui pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan untuk mengelola usaha sendiri,” ucap Arianto.
Sebelumnya, pada 2018, ANJ telah mendirikan Koperasi Papua Sejahtera Mandiri di PPM dan Koperasi Mandiri Tunas Karya di PMP. Pendirian dua koperasi ini merupakan bagian dari proyek pengembangan bertanggung jawab.
Komitmen ANJ berikan manfaat untuk masyarakat
Dalam menjalankan kegiatan operasi, ANJ berkomitmen bahwa perusahaan dapat mencapai kemakmuran dan tumbuh apabila bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah.
Baca juga: Kinerja Perseroan Meningkat, Wakil Dirut ANJ: Semoga Penguatan CPO Berlanjut
Untuk itu, ANJ telah memulai inisiatif program pengembangan bertanggung jawab sejak 2018. Program ini bertujuan mendorong karyawan dalam meningkatkan kontribusinya pada visi perusahaan, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam.
Arianto menjelaskan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Papua Barat adalah salah satu daerah yang memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) terendah di Indonesia.
“Oleh karena itu, beberapa proyek responsible development dilakukan untuk pembangunan ekonomi masyarakat setempat yang tinggal di sekitar perusahaan Papua Barat. Mulai dari PMP, PPM, ANJ, dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Papua (ANJAP),” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Group Head Sustainability and Corporate Communications ANJ Nunik Maharani meyakini, membangun kemitraan dan peluang dengan masyarakat setempat dapat menumbuhkan kemakmuran berkelanjutan bagi perusahaan.
Baca juga: Indonesia-China: Membangun Kemitraan, Sinergi, dan Solidaritas
“Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan dampak positif dari kegiatan ekonomi kami. Untuk itu, kami memastikan bahwa masyarakat setempat tidak terpinggirkan dari manfaat pertumbuhan dan peluang ekonomi," imbuhnya.