KOMPAS.com - Sejak berdiri pada 2012 dan resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 2015, PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX:MDKA) telah memulai perjalanan panjang di dunia pertambangan.
Berawal dari mengoperasikan tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Merdeka kini telah mengukuhkan komitmennya untuk tidak hanya mengejar profitabilitas, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia di segala aspek bisnis.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip environment, social, and governance ( ESG) ke dalam seluruh operasionalnya, Merdeka berupaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, lingkungan sekitar, dan pemangku kepentingan terkait.
Dari sisi bisnis, di tahun ke-12 Merdeka memiliki fundamental yang semakin kuat, yang dibangun melalui unit-unit usahanya di Indonesia.
Kini, Merdeka tengah menjawab tantangan transformasi yang kompleks, dalam melebarkan unit bisnis dan potensi pengelolaan yang signifikan di Indonesia, bertransformasi ke proyek-proyek masa depan yang menjanjikan, seperti proyek Emas Pani dan proyek Tembaga Tujuh Bukit yang diperkirakan segera beroperasi penuh dalam waktu dekat.
Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro mengatakan, pihaknya tengah menjalankan beberapa proyek ekspansi.
Baca juga: Peringati Hari Ozon Nasional, Ini Upaya MDKA Dukung Target Net Zero Emission 2060 Pemerintah
“Pertama, sebagai wujud dukungan upaya hilirisasi nikel pemerintah, kami telah membangun fasilitas pengolahan nikel High Pressure Acid Leach (HPAL),” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (25/9/2024).
Kedua, Merdeka memiliki Proyek Emas Pani di Gorontalo yang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Tambang ini diperkirakan bisa beroperasi pada 2025.
“Ketiga, proyek underground Tujuh Bukit di Banyuwangi sudah menyelesaikan tahap studi kelayakan saat ini sehingga perkembangannya on the track,” tuturnya.
Di usianya yang ke-12 tahun, Merdeka semakin dewasa dalam menjalankan bisnis pertambangan mineral yang berorientasi pada kepatuhan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.
Merdeka berharap dapat memberikan kontribusi baik melalui inovasi maupun kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Baca juga: Lestarikan Lingkungan, MDKA Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Jakut dan Bekasi
Salah satu kontribusi itu diwujudkan Grup Merdeka dengan selalu terbuka pada segala kegiatan kolaboratif sepanjang memiliki tujuan kepentingan bersama dan tidak merugikan masyarakat.
Dalam kegiatan sosialisasi inklusivitas dan keberagaman, Grup Merdeka menggandeng Komisi Nasional (Komnas) Perempuan dan komunitas terkait, untuk bersama melakukan kegiatan yang memberikan ruang bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan pada Hari Perempuan Sedunia 2024.
Di samping itu, Merdeka juga kerap melakukan aksi-aksi sosial yang manfaatnya langsung dirasakan.
Sebagai contoh, tahun ini Merdeka menggelar voluntary program berbasis internal dalam kegiatan kemanusiaan dan lingkungan dengan pihak luar, seperti Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) dan penanaman biopori bersama di sekolah Muhammadiyah 8 Jakarta dan penanaman 1.000 bibit mangrove di sekitar teluk Jakarta.
Seluruh program kolaboratif yang dilakukan Merdeka bertujuan untuk membantu, meringankan beban individu dan komunitas dengan keterbatasan.
Baca juga: MDKA Transisi Energi Terbarukan Berkala di Lokasi Operasional
Selain itu, kegiatan kolaboratif lewat aksi lingkungan juga menjadi prioritas perusahaan dalam upaya rehabilitasi alam.
Merdeka melakukan kontribusi efektif dan tepat sasaran kepada masyarakat di kawasan lingkar tambang operasi dan proyek yang dikelola.
Salah satu komitmen dalam membantu peningkatan pendidikan diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa.
Di Banyuwangi, Jawa Timur, PT Bumi Suksesindo (BSI) yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit, menggelontorkan total 841 beasiswa pendidikan yang bervariasi, mulai dari jenjang SD hingga S1 perguruan tinggi sampai pada 2024.
Anak perusahaan Merdeka itu juga menyerap tenaga kerja lokal yang berhasil dan berprestasi dalam program beasiswa ini.
Selain beasiswa, bentuk kepedulian terhadap pendidikan juga ditunjukan Merdeka melalui PT Batutua Kharisma Permai–Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) yang mengelola operasi Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya.
Baca juga: Tekan Emisi, MDKA Tanam 1.000 Mangrove di TWA Angke dan Muara Gembong
Anak perusahaan tersebut memberikan bantuan sosialisasi kurikulum merdeka ke sekolah-sekolah di wilayah Pulau Wetar sekaligus memberikan bantuan pembangunan sarana prasarana sekolah di sekitar wilayah operasi.
Kegiatan tersebut merupakan realisasi kerja sama program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) BKP-BTR.
Merdeka juga terus berupaya untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.
Albert menyampaikan, keberlanjutan adalah dasar utama operasi bisnis dan kerja Merdeka.
Sebab, kesinambungan bisnis ditentukan seberapa kuat komitmen pelestarian lingkungan dijalankan dengan sebaik-baiknya melalui berbagai cara, salah satunya dengan inovasi substitusi energi.
“Pada konsep keberlanjutan dan upaya dekarbonisasi, kami menandatangani memorandum of understanding (MoU) penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dari PLN yang memiliki akses di daerah,” ujarnya.
Baca juga: Tegakkan Prinsip Keberlanjutan, Merdeka Copper Gold Gali Produk Baru dari Bekas Tambang
Dia menyebutkan, penggunaan listrik di operasi tambang emas Tujuh Bukit Banyuwangi sudah 100 persen EBT.
Saat ini, operasi Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi menggunakan 100 persen listrik EBT yang disuplai dari PLTP Kamojang Jawa Barat.
Adapun penggunaan EBT itu mampu mengurangi efek gas rumah kaca dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Merdeka juga sudah menggunakan bahan bakar biodiesel B-35 yang merupakan campuran bahan bakar nabati (BBN) berbasis 35 persen minyak kelapa sawit untuk operasional kendaraan dan alat berat.
“Nah, untuk area kami yang belum terjangkau PLN, upaya dekarbonisasi dilakukan dengan mengkaji penggunaan energi solar dan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Di Tambang Tembaga Wetar, Maluku Barat Daya, Merdeka juga mulai berinovasi menggunakan modul surya, sebagai substitusi energi selain listrik konvensional.
Baca juga: Tegaskan Komitmen Pemenuhan HAM, Merdeka Copper Gold Raih KG Media Lestari Awards 2024
Salah satu hasil dari upaya menerapkan ESG, Grup Merdeka mendapatkan berbagai penghargaan pada 2023, di antaranya predikat rating “A” dari Morgan Stanley Capital International (MSCI/ Lembaga Pemeringkat Global) sebagai perusahaan tambang mineral dengan pengelolaan ESG terbaik di Indonesia.
Pengakuan itu menjadi pengakuan dan pembuktian dari komitmen dan kinerja ESG proporsional yang dibangun Merdeka hingga saat ini.
Jejak inovasi Merdeka dibuat dengan semangat memperbaiki kualitas lingkungan melalui program rehabilitasi, reklamasi, dan upaya dekarbonisasi.