KOMPAS.com - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) sebagai pengelola kawasan industri terpadu di Kabupaten Halmahera Tengah menghadiri kegiatan Forum Kemitraan Investasi di Hotel Four Seasons Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Untuk diketahui, Forum Kemitraan Investasi diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kementerian Investasi/BKPM).
Dalam agenda forum tersebut, IWIP sebagai salah satu dari delapan usaha besar turut serta menandatangani kontrak kerja sama dengan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah. Utamanya, UMKM yang difasilitasi oleh Kementerian Investasi/BKPM.
Baca juga: Tarik Investor Tanam Modal di IKN, Kementerian Investasi/BKPM Paparkan Sejumlah Upaya Nyata
Kerja sama itu dilakukan sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri (Permen) Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM.
Peraturan itu dibuat agar UMKM daerah mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan usaha besar, baik dalam urusan penanaman modal asing (PSA) hingga penanaman modal dalam negeri (PDMN).
Selama dua tahun terakhir, IWIP sendiri telah berkolaborasi dengan 45 pelaku UMKM dari berbagai bidang di Maluku Utara. Total realisasi bantuan mencapai lebih dari Rp 700 miliar.
Bantuan yang diberikan IWIP meliputi pengadaan bahan makanan, bahan bakar minyak (BBM), gas industri, maintenance atau perbaikan, hingga suplai kayu dan obat-obatan.
Baca juga: 6 Bahan Makanan yang Dapat Disimpan di Freezer
Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Investasi/BKPM pun memberikan piagam penghargaan kepada IWIP. Korporasi dinilai telah berpartisipasi dalam penandatanganan kontrak kerja kemitraan dengan UMKM di daerah.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot berharap, penyelenggaraan kegiatan forum kemitraan investasi dapat mewujudkan pemerataan serta mendorong kesempatan pertumbuhan UMKM di daerah.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, sejak 1998, UMKM telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara.
Saat krisis ekonomi pada 1998, sebut Bahlil, ekonomi mengalami defisit hingga 13 persen dan inflasi 88 persen. Sementara cadangan devisa negara hanya 17 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: IKN Diharap Akan Jadi Simbol Transformasi Ekonomi Indonesia
“Tak hanya para pengusaha besar, UMKM juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional saat itu,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (28/12/2022).
Untuk itu, lanjut dia, Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen membantu para pengusaha, termasuk pelaku UMKM di daerah.
Sebagai informasi, seusai memberikan sambutan pada Forum Kemitraan Investasi, Bahlil secara resmi meluncurkan sistem online single submission (OSS) berbasis risiko sesuai arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Selain Kementerian Investasi, IWIP sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berkomitmen untuk mendukung program Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Baca juga: Iuran JHT dalam 2 Akun, Ini Kata Kemenaker dan Asosiasi Buruh
Komitmen tersebut diwujudkan IWIP dengan membuka banyak lapangan pekerjaan di berbagai sektor pendukung Kawasan Industri Weda Bay.
Seperti diketahui, Kemenaker telah memperluas pengembangan kesempatan kerja melalui tenaga kerja mandiri (TKM) untuk mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja berbasis kawasan.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengatakan, pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan menjadi salah satu upaya pembangunan ketenagakerjaan.
“Selain itu, hal ini juga dapat menciptakan peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di masing-masing kawasan, salah satunya di sekitar Kawasan Industri Weda Bay,” imbuhnya.