KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan terus memberikan dukungan terhadap investasi di Kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
“Saat ini investasi (di IWIP) terus meningkat, dari semula 5 miliar dollar Amerika Serikat (AS), menjadi 11 miliar dollar AS. Pemerintah akan terus memberikan dukungan untuk proyek ini yang memberikan nilai tambah untuk negeri. Saya minta Pak Gubernur dan Pak Bupati juga membantu,” kata Menko Marves Luhut saat berkunjung ke Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, Selasa (22/6/2021).
Kedatangan Luhut turut didampingi tiga menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A Djalil.
Baca juga: Direktur IWIP Paparkan 3 Keuntungan Indonesia sebagai Produsen Baterai Kendaraan Listrik
Mereka disambut hangat oleh Vice President IWIP Kevin He, Direktur External Relations Scott Ye, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba, dan Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara.
Pada kesempatan tersebut, Luhut bersama tiga menteri lain menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah lokasi dalam kawasan industri, yakni smelter, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pelabuhan.
Ketika memberikan sambutan, Purnawirawan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu mengaku terkesan dengan pembangunan yang terjadi di IWIP.
“Saya datang hampir tiga tahun lalu waktu ground breaking, sekarang sudah menjadi seperti ini,” katanya, takjub.
Baca juga: Sukseskan Program Vaksin Gotong Royong, Ribuan Karyawan IWIP Jalani Vaksinasi
Kekaguman Luhut akan IWIP juga terjadi ketika memasuki control room smelter. Di sana, ia melihat sejumlah karyawan yang ternyata merupakan warga Halmahera Tengah.
Ia menuturkan, Maluku Utara merupakan satu dari empat provinsi yang mencatat pertumbuhan ekonomi positif di saat pertumbuhan ekonomi nasional masih minus.
“Ini tidak terlepas dari peran IWIP yang membantu memberikan manfaat bagi daerah serta mengurangi jumlah pengangguran,” sebutnya.
Luhut melanjutkan, hingga 2024 nanti, total pekerja di IWIP diperkirakan akan mencapai 32.000 orang. Jumlah ini bisa bertambah dua kali lipat kalau ada pengembangan pada turunan baterai lithium.
Baca juga: Jaga Stabilitas Keamanan, PT IWIP Terlibat dalam Pembangunan Mako Brimob Malut
“Jika begini, IWIP tentunya akan butuh pekerja dari daerah lain. Untuk itu, dibutuhkan lembaga pendidikan yang bisa melahirkan pekerja-pekerja berkualitas. Saya berharap pembangunan Politeknik di Halmahera Tengah bisa berjalan lancar dan mendukung IWIP,” harapnya.
Lebih lanjut, ia turut berharap bahwa ke depannya akan ada politeknik yang khusus untuk anak-anak di sekitar pabrik.
“Ini diperlukan guna mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja terampil yang dapat bersaing di kawasan industri,” terang Luhut.
Terlepas dari itu semua, ia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur akan lebih baik lagi pada masa mendatang. Dengan begini, Indonesia bisa menjadi salah satu produsen baterai lithium terbesar di dunia pada 2024.
Baca juga: Direktur IWIP Nilai Indonesia Berperan Penting dalam Produksi Nikel Dunia
“Jadi mari kita bekerja bersama dan berpikir positif. Kalau ada yang kurang, sambil jalan kita perbaiki. Saya rasa perusahaan ini sudah memberikan kontribusi yang baik untuk daerah,” pesannya.
Sementara itu, menyambut kedatangan Luhut dan tiga menteri, Vice President IWIP Kevin He mengaku terhormat dengan kunjungan tersebut. Ia pun berharap IWIP bisa memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat Indonesia.
“Saat ini kawasan industri terus berkembang. Mudah-mudahan ke depannya Kawasan IWIP akan selalu memberikan kontribusi positif bagi bangsa, khususnya untuk masyarakat di sekitar kawasan industri,” ucap Kevin.