KOMPAS.com – Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara mengatakan, pemerintah daerah mendukung pengembangan Festival Pulau Mtu Mya di Pantai Barahima sebagai destinasi wisata di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Dukungan itu diwujudkan dengan bentuk bantuan infrastruktur dan penambahan wahana permainan di lokasi wisata Pulau Mtu Mya untuk menunjang destinasi wisata tersebut.
Menurutnya, sektor pariwisata yang baik akan menunjang perputaran ekonomi yang baik pula. Terlebih, sektor pariwisata sangat penting karena berdampak pada sektor lain.
Oleh karena itu, Festival Mtu Mya di Pantai Barahima akan dijadikan agenda tahunan yang nantinya dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Mari kita menjaga lingkungan wisata Mtu Mya seperti hutan mangrove dan tumbuhan lainnya, serta pula di habitat karang dan ikan di kawasan pulau ini yang memiliki potensi baik untuk wisata bawah air," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Sandiaga Bertemu Kapolri, Bahas Persiapan Kegiatan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Sebelumnya Festival Mtu Mya yang dipusatkan di Pantai Barahima sukses digelar pada Selasa (23/2/2021). Bahkan, festival ini dipadati ribuan warga dari Kecamatan Weda Timur.
Para wisatawan hadir untuk menyaksikan berbagai atraksi wisata, budaya, ritual Pulau Mtu Mya, perahu kora-kora, serta peresmian Pantai Barahima dan pulau Mtu Mya sebagai destinasi wisata.
Pada kesempatan itu, Edi mengapresiasi kerja keras, kreasi, dan kreativitas masyarakat Desa Mesa, Kotalo, dan Dotte, Kecamatan Weda Timur, yang berhasil menggelar festival tersebut.
“Kepada panitia khususnya masyarakat Kotalok dan Mesa, ucapan terima kasih yang tak terhingga atas upaya maksimal ini dan dukungan dari masyarakat di Weda Timur,” ujarnya dalam sambutannya.
Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia
Adanya festival itu, kata Edi, telah membawa dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi, dan kesejahteraan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Halmahera Tengah Abdu Rahim Odeyani bercerita tentang kenangan masa kecilnya di pulau tersebut.
Dia menyebut, Pulau Mtu Mya memiliki pohon-pohon yang disinggahi berbagai jenis burung sebagai sarang dan tempat bertelur.
"Dapat kita saksikan sekarang semuanya telah hilang akibat bencana dan ulah tangan-tangan manusia. Bencana itu seperti abrasi dan pengambilan pasir putih untuk kebutuhan pembangunan," jelasnya.
Abdu pun mengajak masyarakat setempat agar sama-sama menjaga potensi yang ada, termasuk pasir yang sering diambil sebagai material bangunan.
"Saya sudah sampaikan kepada camat, kepala desa, dan masyarakat agar tidak ada lagi mengambil pasir putih," tegas Wakil Bupati yang juga sesepuh di desa tersebut.
Di tempat terpisah, Supervisor Community Development PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Fuad mengatakan, pihaknya telah merealisasikan komitmennya dengan mendukung kegiatan ini agar bisa mengangkat kearifan lokal ke kancah nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Panitia Festival Mtu Mya di Kabupaten Halmahera Tengah,” ungkapnya.
Dia pun berharap festival ini menjadi bagian dari agenda kalender pariwisata nasional. Dengan begitu, Kabupaten Halmahera Tengah dapat dikenal, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca juga: Maladewa, Kisah Pariwisata Internasional yang Sukses pada 2020
“Semoga festival ini bisa mengangkat budaya dan kearifan lokal di Weda Timur dan umumnya di Kabupaten Halmahera Tengah,” harap Fuad.
Sementara itu, ketua panitia Festival Mtu Mya Ismail Muharam mengatakan, festival tersebut sukses terlaksana berkat dukungan masyarakat, pemerintah, serta sponsorship PT IWIP.
“Terima kasih kepada para sponsor, teristimewa untuk PT IWIP atas dukungan dan partisipasinya, sehingga festival ini sukses. Ini merupakan langkah awal. Semoga ke depanya PT IWIP masih memberi dukungan,” ungkapnya.
Selain Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah, hadir pula dalam acara itu jajaran pejabat Pemkab Halmahera Tengah, Putri Indonesia 2019 Maluku Utara, Perwakilan PT IWIP, tokoh agama, kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat.
Baca juga: Sandiaga Uno: Vaksinasi untuk Pelaku Pariwisata Ditargetkan Dilakukan Maret