KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraih Independent Opinion Statement (ISO) 31000:2018 tentang Manajemen Risiko dari PT British Standards Institution (BSI) Group Indonesia.
Proses penyerahan secara simbolis sertifikasi itu dilakukan oleh Finance Director PT BSI Group Indonesia Kusuma Widjaja dan Technical and Compliance Director Joko Prayitno kepada Vice President (VP) of Engineering WSBP Dwi Wanto.
Untuk diketahui, Manajemen Risiko ISO 31000:2018 sendiri memberikan panduan yang jelas dan sistematis dalam mengidentifikasi, menilai, mengendalikan, dan memantau risiko.
Director of Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan, pihaknya akan terus mempertahankan sertifikasi ISO 31000:2018 dan memastikan bahwa sistem manajemen terus berjalan dengan baik.
Baca juga: Soal Kebutuhan Impor KRL Bekas, Luhut: Kita Tunggu Hasil Audit BPKP
“Kami akan melakukan audit internal, membuat rencana tindakan perbaikan yang jelas dan realistis untuk mengatasi masalah tersebut,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, lanjut Asep, WSBP juga akan menjaga dokumentasi risiko dengan baik, mengevaluasi risiko secara berkala untuk memastikan risiko yang mungkin terjadi selalu diperhitungkan dan diatasi, serta memonitor kinerja korporasi.
Menurutnya, perolehan ISO 31000:2018 memiliki banyak manfaat positif bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi seperti WSBP. Salah satunya membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan efektif berbasis data.
“WSBP juga dapat meningkatkan kualitas produk, layanan, dan efisiensi operasi. (Dengan peningkatan itu), pada akhirnya (WSBP) dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan, karena perusahaan mampu menyediakan produk atau layanan yang aman dan bisa diandalkan,” ujar Asep.
Baca juga: Layanan Contact Center 175 BPJS Ketenagakerjaan Raih Sertifikat ISO 9001:2015
Selain itu, lanjut dia, ISO 31000:2018 juga dapat mengurangi kerugian dan biaya, menjamin kepatuhan, serta mengurangi risiko litigasi dan denda yang terkait dengan pelanggaran.
Asep mengungkapkan, WSBP saat ini tengah menjalankan sejumlah strategi. Beberapa di antaranya adalah menentukan tujuan yang dicapai melalui implementasi ISO 31000:2018 serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam bidang manajemen risiko.
"(WSBP) juga menetapkan kebijakan dan prosedur (dari sisi penilaian risiko), melakukan pelatihan dan pengembangan untuk memastikan bahwa seluruh pegawai memahami dan dapat berkontribusi dalam mengelola risiko," paparnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan, korporasi juga melakukan pengujian dan evaluasi atas kebijakan hingga mengikuti sertifikasi. Caranya dengan melihat permasalahan dari sisi penilaian risiko, yang mencakup risiko lingkungan, risiko operasional, dan risiko finansial.
Asep menilai bahwa seluruh strategi tersebut akan berhasil jika ada keterlibatan pegawai dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen ISO.
“(Keterlibatan pegawai) ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan memahami dan berkontribusi dalam memenuhi persyaratan standar,” tutur Asep.
Selain ISO 31000:2018, WSBP telah mendapatkan ISO 21502:2020 tentang Proyek, Program, dan Manajemen Portofolio, Sertifikasi ISO 19650:2018-1, ISO 19650:2018-2 Kitemark tentang Sistem Manajemen Building Information Modelling (BIM), dan ISO 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi.