TERNATE, KOMPAS.com – Berjalan dengan kedua tongkat di tangannya, Nurjannah memperlihatkan hasil kerajinannya pada Jumat (29/10/2021) ketika ditemui Kompas.com di kediamannya, Kota Ternate, Maluku Utara.
Satu per satu diangkatnya, mulai dari tas, sepatu, kain, pashmina, baju hingga berbagai jenis olahan makanan.
Ibu dari lima anak itu mengaku merintis usahanya dari nol dalam bidang jasa pada 2013.
Baca juga: Abaikan Nyinyiran, Wasil Sukses Modifikasi Mobil Manual agar Bisa Dikendarai Difabel
Awalnya olahan makanan dan kini menggeluti ecoprint, teknik memberi pola pada kain dengan menggunakan bahan alami.
Dengan segala keterbatasannya, Jannah sangat merasakan pasang surut dalam mengembangkan usahanya, mulai dari modal hingga cemooh masyarakat.
Sementara suaminya Rizal Assor (44) juga sebagai difabel, berjalan dengan memakai kursi roda akibat jatuh sejak usianya 3 tahun.
“Peran suami sangat besar, jatuh bangun dia terus berikan support. Pernah posisi kita down sekali. Dia sampai tanya kita ini jatuh bangun, terus saya jawab kalau kita tidak bangkit, terus mau buat apalagi. Yang buat saya kuat adalah anak-anak, apalagi saya perantau, kalau bapak asli sini (Ternate),” tutur Jannah.
“Kalau bapak hobi musik, kerja di Red Corner sebagai pemain saxophone. Dia juga Ketua Ikatan Difabel Makugawene Ternate,” tambahnya lagi.
Baca juga: Cerita Difabel Lumpuh Otak Bikin Lukisan Benang Wajah Jokowi, 5 Hari Baru Selesai...
Selama merintis bisnis, pasangan ini sudah merasakan berbagai cemoohan.
Mulai dari pertanyaan siapa orang di balik usaha rumahan mereka sampai keraguan soal kualitas barang yang diproduksi.
“Bahkan kami sampai diperiksa sampai ke dalam,” kata Jannah.