KOMPAS.com – Perjuangan dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19 memang bukan perkara mudah. Hal ini dirasakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu pelaku UMKM yang mengalami hal itu adalah Eka, pemilik toko fashion atau busana muslim "Jilbabkhu" asal Jawa Barat (Jabar).
“Awalnya saya pikir memulai usaha itu sudah upaya yang paling sulit dan menantang di hidup. Ternyata mempertahankan eksistensi bisnis apalagi di tengah pandemi lebih menantang lagi,” ucap Eka dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (16/3/2021).
Untuk menaikkelaskan bisnisnya di tengah hantaman pandemi, Eka berpartisipasi dalam kampanye spesial dan program ekspor dari Shopee.
Baca juga: UMKM Mau Ikut Program Ekspor Shopee? Simak Caranya
“Setelah berbulan-bulan menerima pesanan yang tidak menentu, saya mengikuti kampanye 12.12 Shopee Birthday Sale serta program ekspor ke Malaysia dan Singapura,” ujarnya.
Berkat program kampanye dan ekspor Shopee, lanjut Eka, bisnis Jilbabkhu bisa bangkit kembali. Ia bahkan menerima peningkatan penjualan hingga 80 persen setelah mengikuti program ini.
Sebagai catatan, Jilbabkhu mulai bergabung sebagai penjual Shopee pada 2018. Toko ini mulai aktif melakukan ekspor ke luar negeri sejak awal 2020.
Kini, Eka pun mengaku telah memahami cara kerja dan strategi yang tepat untuk berjualan produk fashion muslim, sehingga tidak merasa khawatir lagi dengan kompetisi harga di e-commerce.
Baca juga: UMKM Dapat Insentif PPh Final Ditanggung Pemerintah, Bagaimana Cara Lapor Pajaknya?
Ia juga merasa percaya diri untuk memperluas jangkauan pemasaran lewat ekspor dengan harga jual yang lebih kompetitif.
Hal tersebut terbukti dari penjualan toko Jilbabkhu yang mulai meroket, baik di pasar lokal maupun internasional.
“Saya merasa bangga menjadi bagian dari program ekspor Shopee. Dibandingkan dengan toko-toko lain di kampung saya yang belum mencoba program ekspor ini,
Jilbabkhu bisa dibilang telah menjadi toko yang paling berhasil memperluas jangkauannya,” imbuh Eka.
Baca juga: 4 Tips Laris Jualan Online di Platform E-commerce
Pada pengalaman pertama ekspor ini, ia merasa sangat terbantu dengan adanya edukasi mengenai kiat-kiat sukses dalam ekspor serta prosedur pengiriman yang jelas dari Shopee.
Menurut Eka, ia hanya perlu fokus pada peningkatan produk dan layanan. Ia juga merasa lega karena tidak perlu repot mengurus ekspor produk-produk jualannya ke luar negeri.
“Mungkin kalau saya tidak mengambil kesempatan ekspor ini bersama Shopee, saya belum tentu bisa bertahan bahkan memperluas penjualan di tengah pandemi dan ke luar Indonesia” ucapnya.
Eka pun berharap, dengan adanya ekspansi program ekspor dari Shopee, ia bisa memperluas jangkauan ekspornya ke negara-negara selain Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Ikuti Program Ekspor Shopee, Seller Lokal Ini Capai Peningkatan Penjualan 20 Kali Lipat
Selain itu, ia juga memiliki mimpi untuk punya gudang sendiri, sehingga dapat lebih fokus dalam menggeluti bisnis Jilbabkhu bersama dengan keluarga dan karyawannya.
Sebagai informasi, Eka memulai bisnis Jilbabkhu di Shopee bersama keluarganya. Lambat laun, ia mulai merekrut penjahit lain sebagai karyawan. Upaya ini sekaligus membuka lapangan kerja untuk membantu sesama.
Setelah sekian tahun merintis toko Jilbabkhu di platform marketplace naungan SEA Group, pemasukannya melesat. Apalagi sejak ia menggunakan fitur "Iklanku" dari Shopee.
Kendati demikian, pada masa pandemi Covid-19 ini, ia harus berjuang kembali untuk mempertahankan bisnisnya, baik di dalam maupun luar negeri, demi menjaga pemasukan keluarga dan karyawan.
Baca juga: Sepatu Lokal Buatan UMKM Kita Itu Bukan yang Kelas Ecek-ecek...
Adapun keberhasilan ekspor Jilbabkhu selaras dengan tujuan Shopee untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga 2030.
Untuk mewujudkan program tersebut, Shopee berkolaborasi dengan sekolah ekspor serta asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta koperasi dan usaha kecil menengah (SMESCO).
Program Shopee 500.000 eksportir dimulai awal Maret 2021 dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta Kementerian Perdagangan (Kemendag).