KOMPAS.com - Terjangan siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (3/4/2021) silam menghadirkan angin kencang, banjir bandang serta tanah longsor.
Selain meninggalkan kerusakan parah, bencana tersebut menyebabkan duka mendalam bagi masyarakat NTT. Hal ini lantas menggerakkan Sinar Mas untuk turun dalam aksi tanggap darurat.
Dukungan bagi percepatan tanggap darurat dilakukan Sinar Mas melalui penyerahan bantuan obat-obatan bagi masyarakat.
“ Bencana yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 membutuhkan penanganan yang tidak saja segera, namun juga tepat,” kata Wakil Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF) sekaligus Pembina Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Hong Tjhin.
Baca juga: Sepinya Suasana Ramadhan di Turki Selama Pandemi Covid-19
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat mendukung pelayanan medis bagi warga yang terdampak bencana,” sambungnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (3/5/2021).
Pernyataan itu ia sampaikan saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada relawan tanggap darurat bencana Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Kupang, Jumat (16/4/2021).
Adapun bantuan tersebut kemudian diteruskan para relawan ke sejumlah lokasi melalui rangkaian bakti sosial.
Pada kesempatan terpisah, Managing Director Sinar Mas Saleh Husin mengatakan, relawan Tzu Chi telah berada di lokasi bencana sekian pekan lebih awal.
Baca juga: Perangi Covid-19 dengan Protokol Kesehatan, Sinar Mas Bentuk Satgas Tersendiri
Hal tersebut guna memberikan dukungan kemanusiaan berupa layanan medis serta penyaluran kebutuhan pokok dan generator bersama pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
“Keberadaan para relawan Tzu Chi yang memahami situasi terkini di lokasi bencana membuat penyaluran bantuan lebih efektif,” ujar Saleh saat menanggapi tentang penyerahan bantuan melalui relawan.
Bencana alam juga menjadi ujian bagi kepedulian Sinar Mas melalui Eka Tjipta Foundation menempatkan dukungan pada pemulihan pasca-bencana sebagai salah satu program sosialnya.
“Hal ini menyikapi letak geografis Indonesia yang rawan bencana. Sementara itu, bantuan dapat berupa fisik maupun edukasi, sesuai dengan kondisi yang ada,” kata Hong Tjhin.
Tidak hanya fisik, Sinar Mas turut menyalurkan wakaf berupa ratusan mushaf Al-Qur'an melalui Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM) di bulan Ramadhan.
Baca juga: Wapres Dorong BWI Memperbaiki Tata Kelola Wakaf
Dengan menggandeng Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), bantuan tersebut ditujukan bagi sejumlah sarana peribadatan dan pendidikan bagi masyarakat terdampak bencana.
Penyaluran wakaf Al-Qur'an juga melibatkan para aktivis Komunitas Peace Maker Kupang (Kompak). Adapun penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina YMSM Badrodin Haiti kepada Deputi Direktur ICRP Ahmad Nurcholish di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
“Kami berharap bantuan ini dapat menjadi aktivitas masyarakat yang membangun akhlak mulia. Utamanya di bulan Ramadhan yang lekat dengan keutamaan membaca Al-Qur'an dapat terus berlanjut,” ucap Badrodin.
Baca juga: Perspektif Bintang dalam Al Quran, Penciptaan Bintang hingga Perilakunya di Akhir Zaman
Sebelumnya, Sinar Mas melalui ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut membantu pembangunan rumah tinggal hingga infrastruktur layanan publik pada Oktober 2018.
Infrastruktur layanan publik yang dibangun seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah bagi korban bencana di Palu dan Donggala serta Lombok, NTT.
Hal itu dilakukan ETF sebagai lembaga yang mewadahi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di bawah naungan Sinar Mas.
Adapun kemitraan tersebut berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi dengan pengamanan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI.
Baca juga: Presiden Terpilih Diminta Perbaiki Ekosistem Pengiriman Logistik
ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan pula angkah serupa dalam fase tahap tanggap darurat maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi pada 2010.
Begitu pula tanggap darurat di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) pada 2009, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Magelang tahun 2006, dan Aceh–Nias pasca-tsunami melanda pada 2004.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana pada 2006. Buku ini berisikan tentang rujukan penanganan bencana secara berkelanjutan.