Dengan Bentuk Gugus Tugas Covid-19 Internal, ITC Kembali Beroperasi

Kompas.com - 01/07/2020, 10:40 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Penerapan protokol kesehatan kepada pengunjung ITC.DOK. Humas ITC Penerapan protokol kesehatan kepada pengunjung ITC.

KOMPAS.com – Sepuluh pusat perbelanjaan di bawah naungan ITC Group yang tersebar di Jakarta, Depok, dan Tangerang Selatan (Tangsel) kembali buka atau beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan.

ITC wilayah Jakarta sudah kembali buka sejak Senin (15/6/2020), ITC wilayah Depok sejak Rabu (16/6/2020), dan ITC wilayah Tangsel pada Selasa (23/6/2020). Pembukaan itu sejalan dengan izin pengoperasian pusat perbelanjaan dari pemerintah.

Untuk diketahui, pada periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ITC memang hanya membuka secara terbatas pedagang pensuplai kebutuhan masyarakat seperti produk makanan, obat-obatan, dan perbankan.

Pada masa transisi PSBB ini, ITC mengizinkan para pedagang kembali berjualan dari pukul 11.00 sampai 20.00 WIB.

Baca juga: INFOGRAFIK: Panduan New Normal di Tempat Perbelanjaan

Kepala Divisi ITC Christine Natasha Tanjungan mengatakan, untuk menjamin penerapan protokol kesehatan, pihaknya membentuk Tim Penanganan Covid-19 di masing-masing ITC.

“Tugasnya memantau dan memastikan seluruh prosedur dijalankan dengan baik, benar, dan disiplin,” kata Christine, kepada Kompas.com, saat wawancara melalui video conference diplatform Zoom, Kamis (25/6/2020).

Adapun prosedur yang dimaksud adalah protokol reopening yang telah disusun pengelola ITC berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan, Surat Edaran Menteri Perdagangan, dan Peraturan Gubernur masing-masing wilayah lokasi ITC.

Protokol reopening ITC

Protokol reopening terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menyangkut kesiapan 6 pilar yang berinteraksi di ITC, dan bagian kedua terkait prosedur new normal yang akan diberlakukan.

Pilar pertama pada protokol reopening bagian pertama adalah kesiapan gedung, meliputi sistem pendingin ruangan yang sehat dan bersih, serta proses pembersihan dan disinfektansi secara terjadwal, jelas, juga terkontrol.

Pilar kedua membahas kepatuhan pengunjung, dan pilar ketiga mengenai kepatuhan pedagang pada protokol kesehatan. Salah satunya dengan mengimbau penggunaan cashless.

Namun, kebanyakan pedagang ITC bukanlah brand besar, melainkan UMKM yang masih menggunakan pembayaran cash.

“Kami mewajibkan pedagang menyediakan hand sanitizer di toko masing-masing, sehingga setelah memegang uang, pedagang dan pengunjung dapat membersihkan tangan,” kata Christine.

Baca juga: Jangan Asal Pakai, Begini Cara Menggunakan Hand Sanitizer yang Benar

Meski mewajibkan pengadaan hand sanitizer di setiap toko, pengelola ITC juga menyediakan hand sanitizer di lokasi-lokasi strategis seperti di dekat pintu, lobby lift, dan eskalator.

Tak hanya pengunjung dan pedagang, pada pilar keempat, frontliner atau petugas yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti Sales Promotion Girl (SPG) serta tenaga outsourcing meliputi security, cleaning service, dan petugas parkir, juga diberi pemahaman terkait protokol kesehatan.

Jadi ketika bertugas, mereka harus melalui pemeriksaan suhu tubuh, serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, face shield, dan sarung tangan lateks.

Kemudian pada pilar kelima, karyawan wajib menjaga jarak ketika di dalam kantor, dan menggunakan APD ketika mengunjungi pertokoan.

Baca juga: Pemerintah Minta Para Pekerja Jaga Jarak dan Pakai Masker di Kantor

Pilar keenam adalah manajemen, yang mencakup pengubahan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai protokol covid-19, serta pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di lingkungan ITC.

Prosedur new normal

Sementara itu, protokol reopening bagian kedua adalah prosedur new normal yang mencakup lima bidang fokus kontrol.

Bidang pertama adalah akses masuk dan keluar. Setiap orang yang ingin memasuki ITC harus melalui cek suhu tubuh dan menggunakan masker.

“Namun jika ada pengunjung yang tidak membawa masker, kami akan sediakan agar mereka tetap bisa memenuhi kebutuhannya,” kata Christine.

Bidang kedua adalah penjagaan jarak dengan pemasangan marka atau rambu-rambu seperti rambu antrean, jaga jarak, dilarang berkerumum, dan dilarang duduk berdekatan.

“Di lift misalnya, kapasitas dibatasi hanya boleh 5 orang. Di eskalator setiap orang juga diberi jarak tiga injakan. Begitu pula dengan pintu masuk. Kalau di dalam padat, belum kami izinkan masuk gedung,” kata Christine.

Baca juga: Bagaimana Menghindari Paparan Virus Corona di Lift?

Bidang ketiga adalah kebersihan dan disinfektan. Selama jam operasional, petugas ITC akan rutin membersihkan tempat-tempat yang banyak disentuh orang seperti tombol lift, pegangan pintu, dan railing.

“Pada malam hari ketika sudah tutup kami juga melakukan penyemprotan disinfektan sehingga keesokan harinya bisa kembali beroperasi dengan bersih dan sehat,” kata Christine.

Sementara itu, pada bidang keempat ITC melakukan inovasi touchless untuk mengurangi sentuhan.

Contohnya dengan menyediakan pengambilan tiket parkir dengan sensor. Dengan begitu, pengunjung tidak perlu menyentuh tombol. Cukup melambai, tiket parkir akan keluar.

Baca juga: Asosiasi Pusat Belanja Kantongi Protokol Kesehatan dari Kemenkes

Kemudian, ITC juga menginovasi lift, hand sanitizer, serta keran dengan sensor dan pedal.

Bidang terakhir adalah komunikasi. Saat ini, ITC menyiapkan banyak materi kampanye yang disebarkan secara offline di dalam gedung, serta online melalui media sosial dan website.

Di luar protokol reopening tersebut, ITC juga melakukan antisipasi ekstra lainnya seperti melakukan komunikasi intens dengan rumah sakit terdekat untuk berjaga-jaga.

Tak hanya itu, di setiap ITC juga disiapkan ruang isolasi dan APD lengkap meliputi baju, sepatu, dan kacamata.

Baca juga: Penyewa Pusat Belanja: Dengan Mal Buka, Karyawan Bisa Bekerja Kembali

“Jadi sebelum dijemput pihak medis rumah sakit terdekat, orang yang terindikasi akan kami isolasi,” kata Christine.

Pedagang yang beroperasi belum 100 persen

Meski sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Christine mengaku, traffic pengunjung yang datang ke ITC menunjukkan penurunan. Pedagang yang kembali beroperasi pun belum 100 persen.

“Karena warga harus patuh pada pemerintah untuk di rumah saja. Rata-rata pedagang yang sudah mulai berjualan juga baru 50 persen karena masih melihat keadaan,” kata Christine.

Melihat keadaan tersebut, pihak ITC tidak tinggal diam. Untuk menunjang perputaran ekonomi, mereka membuat dan menyebarkan electronic brochure (E-brochure).

“Dengan begitu, customer yang belum berani datang langsung ke ITC tetap bisa membeli barang. Nantinya, barang tersebut akan dikirim menggunakan transportasi online,” kata Christine.

Baca juga: ITC Akan Buat Marketplace Agar Pedagang Juga Bisa Jualan Online

Tak hanya E-brochure, ITC juga melayani customer yang gemar berbelanja melalui marketplace, dengan menyediakan ITC Trade yang saat ini sudah onboarding sebagai official store di Tokopedia.

Dengan upaya-upaya tersebut, customer ITC pun bisa berbelanja secara online maupun offline.

“Itu adalah beberapa support kami untuk menggerakkan roda ekonomi selagi tetap mengampanyekan keamanan dan proteksi di ITC,” kata Christine.

Sementara itu, Pengurus Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) ITC BSD Sung Sonni mengatakan, sejak awal ITC telah melakukan persiapan-persiapan untuk mendukung tatanan normal baru atau new normal, salah satunya dengan menggerakkan semua pihak bersama.

Baca juga: Ini Strategi ITC Roxy Mas Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital

Hal tersebut untuk menunjang perubahan kebiasaan orang berbelanja, yang dalam beberapa bulan ini lebih menyukai cara online.

“Meski begitu, protokol kesehatan pembelanjaan offline di ITC lebih ketat dibanding tempat-tempat lainnya. Sampah limbah masker misalnya, harus dibuang pada kantong plastik kuning,” kata Sonni.

Christine mengatakan, sejauh ini pengoperasian ITC berjalan lancar. Hal tersebut karena sebelum pembukaan, mereka telah melakukan simulasi.

“Seminggu sebelum diizinkan buka, kami menghubungi para pedagang dan pekerja untuk melakukan persiapan seperti pembersihan dan pemasangan materi penunjang pelaksanaan protokol kesehatan,” kata Christine.

Terkini Lainnya
Perkuat Komitmen Sosial, Sinar Mas Jajaki Inisiatif di Bidang Infrastruktur, Spiritual, hingga Olahraga
Perkuat Komitmen Sosial, Sinar Mas Jajaki Inisiatif di Bidang Infrastruktur, Spiritual, hingga Olahraga
Berkarya Untuk Negeri
Wujudkan PAUD Berkualitas dan Menyenangkan, Sinar Mas Renovasi TK di Ciledug
Wujudkan PAUD Berkualitas dan Menyenangkan, Sinar Mas Renovasi TK di Ciledug
Berkarya Untuk Negeri
Masjid Apung Ziyadatul Abrar, Wisata Religi Baru di Tanah Bumbu yang Cocok Dikunjungi Saat Ramadhan
Masjid Apung Ziyadatul Abrar, Wisata Religi Baru di Tanah Bumbu yang Cocok Dikunjungi Saat Ramadhan
Berkarya Untuk Negeri
Kaleidoskop Sinar Mas 2023, Berdayakan UMKM hingga Mitigasi Perubahan Iklim
Kaleidoskop Sinar Mas 2023, Berdayakan UMKM hingga Mitigasi Perubahan Iklim
Berkarya Untuk Negeri
Smartfren Sukses Gelar “Malam 100 Cinta”, Dimeriahkan Erwin Gutawa hingga Once
Smartfren Sukses Gelar “Malam 100 Cinta”, Dimeriahkan Erwin Gutawa hingga Once
Berkarya Untuk Negeri
Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek
Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek
Berkarya Untuk Negeri
85 Tahun Berkiprah, Sinar Mas Fokus Bantu UMKM lewat Kemitraan Inclusive Closed Loop
85 Tahun Berkiprah, Sinar Mas Fokus Bantu UMKM lewat Kemitraan Inclusive Closed Loop
Berkarya Untuk Negeri
Berusia 85 Tahun, Sinar Mas Fokus Dukung UMKM dan Transisi Energi Ramah Lingkungan
Berusia 85 Tahun, Sinar Mas Fokus Dukung UMKM dan Transisi Energi Ramah Lingkungan
Berkarya Untuk Negeri
Resmi Sponsori Timnas Sepak Bola Indonesia, Sinar Mas: Kami Merasa Bangga
Resmi Sponsori Timnas Sepak Bola Indonesia, Sinar Mas: Kami Merasa Bangga
Berkarya Untuk Negeri
Sinar Mas Dukung Pengembangan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Kelapa Sawit
Sinar Mas Dukung Pengembangan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Kelapa Sawit
Berkarya Untuk Negeri
Kiprah Pilar Usaha Sinar Mas Menggandeng UMKM dan Memberdayakan Masyarakat
Kiprah Pilar Usaha Sinar Mas Menggandeng UMKM dan Memberdayakan Masyarakat
Berkarya Untuk Negeri
Langkah Sinar Mas Mengantisipasi Karhutla
Langkah Sinar Mas Mengantisipasi Karhutla
Berkarya Untuk Negeri
Lewat Eka Tjipta Foundation, Sinar Mas Dukung Revitalisasi 10 SMK di Jateng
Lewat Eka Tjipta Foundation, Sinar Mas Dukung Revitalisasi 10 SMK di Jateng
Berkarya Untuk Negeri
Lewat Pendampingan Melekat, Sinar Mas Dukung UMKM Naik Kelas
Lewat Pendampingan Melekat, Sinar Mas Dukung UMKM Naik Kelas
Berkarya Untuk Negeri
Franky Oesman Sebut Pelaksanaan G20 dan B20 di Bali Menunjukkan Indonesia Negara Besar
Franky Oesman Sebut Pelaksanaan G20 dan B20 di Bali Menunjukkan Indonesia Negara Besar
Berkarya Untuk Negeri
Bagikan artikel ini melalui
Oke