KOMPAS.com – Sinar Mas melalui relawan perkebunan sawit di Semitau, Kalimantan Barat (Kabar) yang dikelolanya dan relawan Buddha Tzu Chi menggelar Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak di Kabupaten Sintang, Kalbar.
Selain Buddha Tzu CHi, Sinar Mas menggandeng Komando Resor Militer (Korem) 121/ Alambhana Wanawai Sintang guna melakukan survei calon pasien.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sinar Mas menjelaskan, survei digelar di empat kabupaten, yaitu Sintang, Melawi, Hulu, dan Sekadau Kalbar.
Dari survei tersebut, 207 pasien terkumpul dan diputuskan untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak serta pterygium.
Baca juga: Kasus Katarak, Indonesia Tempati Peringkat Pertama di Asia Tenggara
Adapun, Baksos Operasi Katarak tersebut bertujuan untuk mempertemukan pihak yang peduli dan mampu dengan pasien yang membutuhkan.
Selain itu, baksos juga menjadi wahana untuk memutus kendala biaya, jarak, dan keterbatasan layanan kesehatan bagi para pasien katarak yang tersebar di pelosok wilayah.
Selain Sinar Mas, kegiatan ini turut melibatkan Pemerintah Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, seorang pasien Daliyah mengungkapkan kebahagiaannya saat pemeriksaan pascaoperasi Minggu, (16/12/2018) silam.
Baca juga: Selain Usia, Diabetes Juga Bisa Memicu Munculnya Katarak pada Mata
“Sewaktu perban dibuka dan diperiksa saya kaget dan senang sekali, saya bisa melihat dengan jelas. Bersyukur sekali saya mendapat kesempatan ini,” ungkapnya
Adapun, latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini didasar pada laporan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di 15 provinsi.
Menurut hasil survei kebutaan tersebut, 81 persen kasus kebutaan di Indonesia terjadi akibat katarak dan 90 persen gangguan penglihatan terjadi pada wilayah penduduk berpenghasilan rendah.
Itu berarti, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh pengobatan katarak terutama untuk melakukan operasi.
Baca juga: Sinarmas MSIG Life dan Bank Sinarmas Hadirkan Bancassurance Baru
Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari kesulitan biaya maupun akses kesehatan yang belum memadai.
Padahal, masih dari laporan Perdami, populasi penderita katarak di negeri ini bergerak 15 tahun lebih cepat dibandingkan populasi penderita yang ada di wilayah subtropis.
Untuk itu, butuh upaya dan inisiatif khusus buat mencegah ledakan katarak, khususnya bagi mereka yang tersebar di pelosok.
Sinar Mas yang memiliki perkebunan sawit pun melihat permasalahan ini dan menemukan salah satu solusi, yaitu lewat baksos.
Tak hanya terkait operasi katarak, Sinar Mas melalui anak usahanya juga rutin mengadakan baksos kesehatan lainnya, seperti operasi bibir sumbing di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dengan jumlah pasien mencapai 65 orang.
Baca juga: Bank Sinarmas Bidik Pembiayaan Pertanian Jagung
Pengecekan kesehatan dan pemberian edukasi kesehatan juga dilakukan kepada ratusan pasien yang tinggal di wilayah sekitar kegiatan mereka.