KOMPAS.com – Lokasi yang tepat untuk membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berperan krusial dalam menentukan keuntungan bisnis SPBU pada masa depan.
Misalnya, lokasi yang dekat dengan area perkantoran atau pemukiman cenderung berpotensi mendatangkan traffic yang ramai. Hal ini berlaku pula pada bisnis SPBU Shell.
Nah, bagi Anda yang berminat membuka SPBU Shell, kenali terlebih dahulu persyaratan lokasi yang harus disiapkan. Berikut rangkumannya, dari rilis resmi Shell Indonesia, Kamis (31/3/2022).
Pada program Kemitraan Dealer SPBU Shell, mitra akan menjadi pemilik dan pengelola SPBU Shell. Maka dari itu, kepemilikan lahan atau tanah menjadi syarat utama yang harus dipenuhi.
Untuk jenis SPBU Shell Konvesional, luas lahan yang dibutuhkan adalah 1.000 hingga 2.000 meter persegi (m2).
Sementara itu, SPBU Shell Modular yang diperuntukkan bagi pasar kota lapis kedua membutuhkan lahan seluas 1.000 hingga 1.300 m2 dengan lebar minimal 25 meter (m).
Untuk saat ini, area pengembangan yang diprioritaskan Shell adalah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Selain itu, lokasi lahan juga menentukan besaran investasi SPBU yang akan dikeluarkan oleh calon Mitra Dealer SPBU Shell.
Satu lokasi bisa jadi berbeda dengan lokasi lainnya. Hal ini akan diketahui lebih lanjut pada tahapan selanjutnya.
Namun, secara umum, modal bisnis SPBU Shell Konvensional adalah Rp 5 hingga Rp 7 miliar dan untuk SPBU Shell Modular mencapai Rp 1,5 hingga Rp 2 miliar.
Baca juga: Ingin Buka Bisnis SPBU Shell? Ini Besaran Modal Investasi yang Harus Disiapkan
Setelah memiliki lahan, tahap selanjutnya yang perlu dijalanin oleh Mitra Dealer SPBU Shell akan adalah tahap analisa dalam feasibility study.
Pada tahap ini, proses survei dilakukan oleh tim Shell Indonesia untuk menentukan apakah lokasi tersebut cukup strategis dan layak untuk pembangunan bisnis SPBU Shell?
Feasibility study akan dilakukan dengan sungguh-sungguh karena program Kemitraan Dealer Shell bersifat joint investment.
Selain itu, Shell Indonesia turut menanamkan modal dengan memberikan dukungan berupa investasi peralatan selama sepuluh tahun.
Untuk diketahui, dalam proses feasibility study ini Shell tidak akan mengenakan deposit awal atau biaya tambahan apapun kepada calon mitra.
Saat tim dari Shell Indonesia melakukan survei secara langsung ke lahan calon mitra dealer SPBU Shell, terdapat beberapa indikator, yakni visibility, akses, dan traffic yang dinilai.
Terkait visibility, calon lokasi SPBU memiliki visibility yang tinggi atau mudah terlihat dan ditemukan oleh pelanggan akan mendapat keuntungan yang lebih.
Adapun lahan lokasi SPBU juga harus memiliki akses yang mudah untuk dijangkau tanpa perlu berputar-putar.
Dua hal tersebut yang menjadi alasan mengapa sering dijumpai banyak bisnis SPBU berlokasi di pinggir jalan raya.
Tak hanya itu, untuk traffic atau lalu lintas juga menjadi penilaian utama karena erat kaitannya dengan potensi pasar yang dapat diraih.
Apabila lokasi SPBU berada di area pemukiman padat penduduk, area perkantoran, dan bisnis hingga jalan raya utama, maka potensi traffic akan semakin naik.
Untuk bisa mendapatkan market share yang lebih maksimal, keberadaan bisnis serupa di wilayah yang sama akan banyak berpengaruh.
Semakin banyak bisnis yang sama di sekitar lokasi, maka akan semakin ketat pula persaiangannya.
Namun, bukan berarti membuka bisnis SPBU Shell menjadi hal yang mustahil. Sebab tim Shell Indonesia akan terlebih dahulu menilai jarak dan alur lalu lintas di calon lokasi SPBU.
Jika survei telah dilakukan, tim Shell Indonesia akan mempresentasikan hasil dari feasibility study.
Kemudian calon Mitra Dealer SPBU Shell akan mendapatkan dokumen yang berisi data dan hasil perhitungan, di antaranya memuat nilai investasi SPBU, estimasi pengeluaran operasional, proyeksi keuntungan bisnis SPBU hingga perkiraan break even point (BEP).
Perhitungan dalam feasibility study nantinya tidak akan dilebihkan maupun mendapat pengurangan karena bertujuan untuk memberikan gambaran yang realistis.
Hal itu dibenarkan oleh Mitra SPBU Shell Semper, Jakarta Barat yang mengatakan bahwa proyeksi penjualan yang diberikan oleh Shell hasilnya sangat akurat.
“Proyeksi penjualan yang diberikan sangat akurat, hasilnya benar-benar sesuai. Kami melihat tim Shell bisa me-manage ekspektasi dan tidak melebih-lebihkan,” jelas salah satu Mitra SPBU Shell Semper, Jakarta Barat.
Selain itu, Mitra SPBU Shell Semper itu juga mengatakan bahwa perhitungan yang dimiliki oleh Shell tidak berbeda jauh dengan hitungan yang dimiliki oleh mitra.
“Kalau perhitungannya berbeda dengan kondisi yang terjadi nanti, sangat mungkin mitra akan kecewa. Namun, yang saya alami, Shell memberikan perhitungan yang sama persis,” ungkap Mitra SPBU Shell Semper.
Baca juga: SPBU Shell Modular, Bisnis dengan Investasi SPBU yang Lebih Terjangkau
Anda tertarik dengan prospek bisnis SPBU bersama Shell Indonesia dalam program Kemitraan Dealer SPBU Shell? Informasi lebih lanjut mengenai bisnis SPBU Shell dapat diakses melalui website www.shell.co.id/mitraspbu atau dengan mengirimkan email ke alamat bisnis-spbu@shell.com.