KOMPAS.com – Shell Indonesia memperkenalkan bentuk stasiun pengisian bahan bakar umum ( SPBU) baru, yakni SPBU Shell Modular.
Tidak perlu khawatir investasi yang mahal, sebab modal SPBU Shell Modular relatif lebih terjangkau.
SPBU Shell Modular ini pertama kali diresmikan di Indonesia pada 2020 awal yang dikhususkan untuk bagi kota-kota lapis kedua.
Oleh karenanya, Shell Indonesia menggandeng para pengusaha lokal dalam program Kemitraan Dealer SPBU Shell untuk membuka SPBU Shell Modular di berbagai daerah.
Sebagai informasi, bentuk SPBU Shell Modular cukup berbeda dengan SPBU Shell Konvensional yang mudah ditemukan di kota-kota besar.
Baca juga: Ingin Buka Bisnis SPBU Shell? Ini Besaran Modal Investasi yang Harus Disiapkan
Pada SPBU Shell Modular, tangki penyimpanan bahan bakar minyak ( BBM) terletak di dalam sebuah kontainer berukuran 20-feet dengan kapasitas volume terpasang 12 ribu liter.
Dengan begitu, tangki penyimpanan BBM berada di atas tanah dan tidak tertanam di bawah tanah seperti SPBU pada umumnya.
Maka dari itu, modal bisnis SPBU Shell Modular relatif terjangkau, yakni berkisar Rp 1,5-2 miliar. Sehingga cocok untuk para pengusaha lokal yang bercita-cita untuk memiliki dan mengoperasikan SPBU Shell di daerahnya.
Dalam merancang SPBU Shell Modular, Shell Indonesia tetap memperhatikan aspek keamanan.
Salah satunya adalah mengenai tangki SPBU Shell Modular dilengkapi dengan teknologi double wall dan fireproof sehingga tangki aman dari kebocoran, kebakaran, atau hal-hal yang tidak diinginkan lain.
Baca juga: Shell Advance Dukung Tim Ducati Lenovo di MotoGP Mandalika
Selain itu, standar kemanan telah teruji dan mengantongi sertifikasi internasional Underwriters Laboratories (UL) 2085 dan UL 142, serta mendapatkan izin dari Badan Pengurus Harian (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Inovasi SPBU Shell Modular juga merupakan bentuk upaya dan komitmen Shell untuk membantu program pemerataan energi pemerintah.
Syarat yang harus dipenuhi calon Mitra Dealer SPBU Shell untuk memiliki SPBU Shell Modular ini adalah memiliki badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT), commanditaire venootschap (CV), atau koperasi.
Selain itu, calon mitra juga harus menyiapkan lahan seluas minimal 1.000 meter persegi (m2) dengan lebar minimal 25 meter (m).
Setelah syarat itu dipenuhi, Shell akan menjadwalkan survei ke lokasi SPBU yang diusulkan dalam tahap feasibility study.
Baca juga: Mau Buka Bisnis SPBU Shell lewat Program Mitra Dealer? Berikut Langkah dan Syaratnya
Hal ini bertujuan untuk menilai kelayakan lokasi SPBU didasarkan pada sejumlah indikator. Adapun indikator itu yakni, visibility, akses dan traffic.
Baca juga: Ini Langkah dan Syarat Buka Bisnis SPBU Lewat Program Kemitraan Dealer Shell
Seperti halnya SPBU Shell dalam program Kemitraan Dealer SPBU lainnya, lahan SPBU Shell Modular dapat dikembangkan untuk bisnis non-fuel retail (NFR).
Dengan begitu, Mitra Dealer SPBU Shell dapat memiliki penghasilan tambahan di luar penjualan BBM.
Beberapa opsi di antaranya adalah dapat mengembangkan restoran, kedai kopi, minimarket, bengkel, pusat anjungan tunai mandiri (ATM), dan lain sebagainya.
Hingga awal 2022, sudah terdapat tujuh lokasi SPBU Shell Modular di Indonesia, yakni di Jombang, Blitar, Serang Barat, Cilegon, Bogor, Cirebon, dan Karawang.
Kehadiran dari SPBU Shell Modular akan terus dikembangkan di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur yang menjadi area pengembangan bisnis dari SPBU Shell.
Tertarik dengan prospek bisnis SPBU Shell Modular dalam program Kemitraan Dealer SPBU Shell?
Informasi lebih lanjut mengenai bisnis SPBU Shell bisa ditemukan dengan mengunjungi laman www.shell.co.id/mitraspbu atau melalui email ke alamat bisnis-spbu@shell.com.
Baca juga: Kini Shell Punya 167 SPBU di Indonesia