KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Pada Januari silam, Rabu (25/1/2023), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah memperingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk mewaspadai dan bersiap menghadapi fenomena tersebut.
Menurutnya, ancaman karhutla semakin meningkat menjelang musim kemarau yang diprediksi mulai berlangsung pada April hingga Mei 2023, terutama di daerah-daerah yang memiliki hutan dan lahan gambut.
BMKG memprediksi El Niño lemah yang akan melanda Nusantara pada 2023 berpotensi menyebabkan musim kemarau lebih panjang dibandingkan periode sebelumnya.
Mereka juga menjelaskan bahwa musim kemarau akan datang lebih awal dengan kondisi yang lebih kering, sehingga pencegahan dan mitigasi sangat penting untuk dilakukan.
Baca juga: Penyakit Kapalan: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
Kesiagaan serupa berlaku pula bagi Sinar Mas yang sebagian pilar usahanya bergerak dalam bidang pengelolaan lahan.
Salah satu aspek penting yang dilakukan Sinar Mas adalah menjalin hubungan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian karhutla.
Upaya pilar Sinar Mas direalisasikan melalui beberapa program. Contohnya seperti yang dilakukan oleh PT Arara Abadi.
Salah satu unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas ini menyiagakan 810 personal Regu Pemadam Kebakaran (RPK) bersertifikasi Manggala Agni yang tersebar di seluruh konsesi unit usaha dan mitra pemasok APP Sinar Mas (21/3/2023).
Baca juga: Mudik Anti Macet dengan Helikopter, Berapa Harganya?
Fire Operation Management Head PT Arara Abadi, Priyo S. Utomo menyampaikan kegiatan apel siaga ini merupakan bentuk tanggung jawab dan partisipasi perusahaan terhadap penetapan Status Siaga Karhutla yang ditetapkan Gubernur Riau.
"PT Arara Abadi yang juga merupakan bagian dari komponen Satgas Karhutla Provinsi Riau, selama ini telah berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah daerah di Riau dan komponen masyarakat lainnya. Baik dalam pencegahan maupun dalam penanggulangan Karhutla," tambah Priyo.
Selain itu, kata dia, perusahaan turut menyiapkan empat unit helikopter dan 530 unit peralatan pemadam kebakaran. Keseluruhan persiapan ini dilakukan demi mengantisipasi terjadinya karhutla di areal konsesi maupun wilayah sekitar, yang berada di luar wilayah kelolaan.
Personel yang disiapkan bertugas melakukan upaya pencegahan dengan menelusuri dan mencari daerah mana yang berpotensi menjadi hotspot karhutla beserta segala penyebabnya.
Dengan bantuan helikopter, 810 personel tersebut memungkinkan bergerak lebih cepat dan efisien saat mencegah maupun memadamkan kebakaran.
Bentuk kepedulian dan keseriusan dari APP Sinar Mas terhadap pencegahan karhutla sangat berperan penting dalam menjaga ekosistem lahan.
Baca juga: IKN Sempat Dilanda Banjir, Kepala Otorita Jelaskan Strategi Tata Guna Lahan untuk Mengatasinya
Tidak hanya APP Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness & Food sebagai saudara pilar usaha pun mengambil inisiatif dalam mitigasi karhutla.
Inisiatif tersebut dilakukan Sinar Mas Agribusiness & Food dengan menggelar apel siaga di wilayah perkebunan kelapa sawit pada Rabu (22/3/2023), guna menunjukkan kesiapan mengantisipasi bahaya karhutla. Wilayah ini, di antaranya perkebunan kelapa sawit kelolaan PT Agrolestari Mandiri.
Kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemda, Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Negara Republik Indonesia (TNI-Polri), Manggala Agni, serta masyarakat sekitar perusahaan.
Head of Fire & Peat Management Sinar Mas Agribusiness & Food mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya komprehensif dalam pencegahan karhutla.
Baca juga: Pemerintah dan Swasta Siapkan Langkah Mitigasi Karhutla 2023
“Selain memastikan kesiapan di setiap awal musim kemarau melalui apel siaga, perusahaan juga menjalankan program jangka panjang lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).
Supriyanto menyatakan, inisiatif tersebut tidak hanya berlangsung ketika musim kemarau datang, tetapi terus berlangsung sepanjang tahun sebagai komitmen pencegahan jangka panjang.
“Kami melakukan pemantauan intensif terhadap potensi karhutla di berbagai titik, dengan menggunakan peta rawan kebakaran, patroli, serta aplikasi GeoSMART. Aplikasi ini dapat mendeteksi titik api tiga kali lebih cepat dari metode pemantauan satelit sebelumnya,” ucapnya.
Baca juga: Kajian TII: Penanganan Pandemi Covid-19 Dominan ke Pemulihan Ekonomi Jadi Sebab Kasus Melonjak
Sinar Mas sendiri terus menginisiasi program penanganan dini karhutla dengan berbasis sumber daya manusia (SDM), peralatan, hingga teknologi.
Dengan upaya yang konsisten, Sinar Mas berharap kelestarian hutan serta lahan dapat terus terjaga, dan aktivitas produksi tetap berlanjut.