KOMPAS.com - Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF) Hong Tjhin mengatakan, pihaknya berikhtiar melestarikan filosofi hidup pendiri Sinar Mas, yaitu Eka Tjipta Widjaja.
“Yayasan berikhtiar melestarikan filosofi hidup Eka Tjipta Widjaja, yakni berintegritas, bersikap positif, berkomitmen, melakukan perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyal. Pendidikan adalah landasannya,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/2/2022).
Eka Tjipta Foundation, lanjut Hong Tjhin, telah menerjemahkan filosofi itu dalam bentuk program yang berlangsung dengan dukungan pilar bisnis Sinar Mas, yakni menjangkau masyarakat.
Untuk memperingati 100 tahun kelahiran Eka Tjipta Widjaja, ETF sendiri berupaya agar nilai-nilai maupun inisiatif yang diwariskan sang pendiri tetap bergaung di lingkup Sinar Mas hingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan jika memang efektif, dapat direplikasi oleh pihak lain.
Baca juga: Peringati HUT ke-83, Sinar Mas Terima 8 Karyawan Lulusan Vokasi
“Kami percaya pendidikan punya peran penting membangun kemandirian berikut kesejahteraan masyarakat. Terlebih Indonesia tengah membidik momen Indonesia Emas tahun 2045 nanti, berlandaskan sumber daya masyarakat (SDM) yang unggul dan kompeten. Selaras dengan filosofi Pak Eka tadi,” kata Hong Tjhin tentang nilai-nilai kehidupan pendiri Sinar Mas yang mangkat tahun 2019 silam itu.
Untuk diketahui, ETF merupakan organisasi nirlaba yang digagas keluarga Widjaja pada 2006. Organisasi ini menjadi wadah pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang tersebar di bawah naungan Sinar Mas.
Adapun fokus aksi ETF ada pada bidang pendidikan, lingkungan hidup, serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Sinar Mas melalui ETF mencoba menyelaraskan keberlanjutan usaha bermakna, adanya harmoni antara praktik bisnis yang mendatangkan keuntungan.
ETF melihat bahwa perusahaan harus bisa melakukan sumber daya lingkungan yang terkelola baik dan tanggung jawab sosial secara nyata untuk masyarakat sekitar.
Baca juga: Saling Bergandengan Tangan, Sinar Mas Ajak Berbagai Pihak untuk Mengatasi Pandemi di Dalam Negeri
Pada ranah pendidikan, ETF mempraktekkan secara langsung berupa bantuan pembangunan gedung sekolah, kampus dan sarana dan prasarana pendukungnya, serta penyaluran beasiswa.
Tercatat sejak 2007 hingga penghujung 2021, lebih dari 3.400 beasiswa telah tersalurkan kepada masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan.
Pada sentra perkebunan kelapa sawit, Sinar Mas yang berlokasi di pelosok negeri menghadirkan pula Sekolah Eka Tjipta. Sekolah ini didirikan guna memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan menengah di sana dengan standar sekolah nasional secara gratis.
Terdapat lebih dari 250 sekolah bagi siswa yang lazim disebut ‘anak-anak kebun’ di Sumatera, Kalimantan serta Papua, dan secara berkala kapasitasnya terus ditingkatkan.
Baca juga: Akhirnya, Pendidikan Vokasi Luncurkan Hasil Karya ke Pasar Domestik
Sementara itu, revitalisasi sekolah kejuruan digagas untuk membantu memberdayakan pendidikan vokasi di Indonesia.
Berawal pada 2019, inisiatif bertujuan memperkuat link and match atau menghubungkan dan mencocokkan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri, usaha, dan dunia kerja di sejumlah kota.
Wujud dari link and match adalah sinkronisasi kurikulum, pengembangan soft skills atau keterampilan lunak dengan project base learning atau pembelajaran berbasis proyek.
Kemudian ada juga pengajar dari kalangan industri, praktik kerja industri, sertifikasi kompetensi, kesempatan bagi pengajar untuk belajar di industri, termasuk komitmen menyerap para lulusannya.
Guna menyesuaikan proses pembelajaran dengan kompetensi yang dibutuhkan sektor industri, Eka Tjipta Foundation turut merenovasi ruang kelas dan memperbarui peralatan praktikum sesuai dengan spesifikasi industri.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini 10 Keunggulan Pendidikan Vokasi
Hingga 2021, tercatat sebanyak enam sekolah menengah kejuruan atau vokasi telah direvitalisasi, dengan lebih dari 400 pelajar merasakan manfaatnya. Salah satunya diwujudkan melalui program pendidikan Digital Marketing and Communications.
Pada kesempatan tersebut, Hong Tjhin mengatakan, sepak terjang pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja dalam mendukung penghidupan keluarga sampai membuatnya tak sempat merasakan sekolah lanjutan.
“Itu menjadikan dirinya tak pernah lupa membuka akses yang luas bagi masyarakat guna mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini yang kami lanjutkan hingga sekarang,” ujarnya.
Bahkan jauh sebelumnya, lanjut dia, pada awal 1980-an bersama beberapa teman sejawat sesama pengusaha, Eka Tjipta telah berinisiatif menggalang dana abadi.
Dana abadi tersebut menjadi modal awal berdirinya yayasan sosial karitatif di bidang pendidikan, Yayasan Prasetiya Mulya di tahun 1982. Yayasan ini seiring perjalanan waktu menghadirkan lembaga pendidikan manajemen (business school) hingga lanjut bertransformasi menjadi universitas dengan membuka program sarjana.
Baca juga: Sekolah Vokasi IPB University Siap Buka Program Sarjana Terapan
Ide yang saat itu muncul berlatar niatan menghasilkan para entrepreneur andal, bermartabat, berbudaya, dan beretika.
Meski demikian, Hong Tjhin menjelaskan, pendidikan berkualitas hanya dapat berlangsung pada lingkungan yang sehat. Hal ini merupakan sesuatu yang semakin menantang selama masa pandemi Covid-19.
“Oleh karenanya, dengan menggandeng seluruh pilar bisnis Sinar Mas dan beragam potensi masyarakat lainnya, yayasan menggelar sentra vaksinasi dengan membidik pelajar sebagai akseptor,” imbuhnya.
Hasilnya, sebut Hong Tjhin, sepanjang 2021 sentra vaksinasi yang berlangsung di berbagai penjuru negeri telah menjangkau lebih dari 500.000 orang.