KOMPAS.com - Harfia Construction Machinery melalui unit HTR-855 menggelar acara Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 21 Juli 2025.
Acara tersebut merupakan langkah nyata Harfia dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah fondasi kekuatan nasional.
Meski Indonesia memiliki lahan subur dan sumber daya alam (SDA) melimpah, masih banyak tantangan di sektor pertanian, antara lain jumlah tenaga kerja terus berkurang, luas lahan panen semakin menyusut, dan perubahan iklim yang kerap menekan produktivitas.
Krisis pangan global pada 2023 menjadi pengingat penting. Pasalnya, saat El Niño melanda, produksi beras nasional turun drastis.
Baca juga: Musim Kemarau Kalteng Dipengaruhi El Nino, Potensi Karhutla Meningkat
Di sisi lain, negara produsen lain menutup keran ekspor, sehingga harga beras di Indonesia melonjak hingga level tertinggi sepanjang sejarah.
Di tengah situasi yang bergejolak, mekanisasi pertanian muncul sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), penggunaan alat mesin pertanian ( alsintan) modern dapat meningkatkan produktivitas hingga 50 persen dan menekan kehilangan hasil panen sebesar 60 persen.
Untuk itu, Harfia memberikan bantuan alsintan kepada puluhan petani melalui acara Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855.
Baca juga: Modernisasi Pertanian: Dari Alsintan, Konsolidasi Lahan, hingga Literasi Digital
Traktor HTR-855 menjadi unit percontohan saat pelatihan bersama para petani di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 21 Juli 2025.Dalam kegiatan tersebut, para petani juga mendapat pendampingan langsung dari tim teknis Harfia serta dukungan dari Dinas Pertanian setempat.
Materi pelatihan mencakup cara pengoperasian traktor, perawatan harian (P2H), serta penggunaan implementasi tambahan seperti rotavator. Melalui kegiatan ini, para petani diajak berdiskusi tentang tantangan sehari-hari di lahan mereka.
“Selama ini, kami mengolah tanah dengan cara tradisional. Setelah mencoba traktor ini, pekerjaan jadi lebih cepat, hasilnya pun lebih merata,” kata Slamet, petani peserta pelatihan, dalam keterangan resminya, Sabtu (6/9/2025).
Selain pelatihan di lapangan, Harfia juga menyiapkan kanal edukasi digital melalui YouTube Harfia Machinery.
Baca juga: RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Dengan adanya kanal YouTube tersebut, petani di berbagai daerah kini dapat mengakses tutorial penggunaan dan perawatan alsintan kapan saja.
Sebelumnya, Presiden Prabowo turut mencoba langsung unit alsintan lainnya, yaitu Combine Harvester HRC-110 MAX dalam kegiatan Panen Raya di Majalengka pada April 2025.
Kehadiran Presiden Prabowo semakin menegaskan pentingnya mekanisasi dalam memperkuat produktivitas pertanian Indonesia.
Harfia percaya bahwa transformasi pertanian tidak hanya tentang alat, tetapi juga edukasi dan kolaborasi. Sinergi antara pemerintah, penyedia alsintan, dan petani menjadi kunci untuk mewujudkan mimpi swasembada pangan.
Baca juga: Mentan Ungkap Urgensi Transformasi Pertanian, Singgung Krisis Pangan di Jepang dan Malaysia